www.namibeautygirls.in - Perkenalkan, namaku
Brian, Aku ingin bercerita tentang apa yang pernah terjadi di kehidupanku saat
masih duduk di banggku SMA. Aku memiliki beberapa teman wanita yang lumayan cantik
dan seksi sewaktu di SMA saat itu aku berada di bangku kelas 3 disalah satu
sekolah swasta di Yogyakarta, aku memiliki satu teman wanita yang sangat akrab
denganku. Bahkan teman-temanku yang lainnya mengira kami pacaran. Ia sebenarnya
memiliki pacar yang jauh lebih tampan dariku dan bila dibandingkan denganku
sangat tidak setara. Hampir setiap saat sesudah pulang dari sekolah aku selalu
bersamanya seperti pepatah yang mengatakan dimana ada gula, disitu ada semut.
Temanku ini bernama Riasya kelahiran Bandung. Aku sering memanggilnya Ria agar
lebih mudah di ucap, namun tak sering ku mengolok namanya dengan panggilan Ass
(bokong). Memang sekilas bokongnya begitu seksi dan sintal, padat
menggairahkan. Kulitnya kuning langsat dengan dengan bentuk tubuh yang ideal
ramping, rambutnya panjang terurai dan bibirnya tipis kecil, dadanya masih
begitu mini untuk telapak tanganku.
Jujur aku lebih suka ia
mengenakan celana pendek style lelaki dibanding menggunakan rok. Ia memang
senang menggunakan rok mini saat bepergian dengan pacarnya namun saat denganku
ia malah sering mengenakan pakaian ala pria (tomboy). Sekilas dibenakku sempat
berfikir alangkah seksinya bila ia tak menggunakan busana apapun. Bentuk
dadanya yang masih datar dan sangat mini itu sering membuat penasaran.
Aku sering main
kerumahnya, kedua orang tuanya sangat baik dan sering mengajakku makan bersama,
nginap di rumahnya ketika belajar kemalaman dan lain-lain. Tepat hari sabtu
siang, sesudah pulang sekolah aku mengantarnya pulang seperti biasa, namun
sepanjang perjalanan raut wajah Ria sedikit berbeda, mimik muka yang begitu
cemberut dan tak peduli dengan kata orang yang mengajaknya berbicara membuatnya
terlihat lusu. Karena sudah lama mengenalnya, aku tau kelakuannya yang satu
ini. Ditengah perjalanan aku mengajaknya berbicara namun sepertinya dia lagi
gak mood untuk ngobrol dan menanggapi ucapanku. Aku menghentikan laju kendaraan
di sebuah warung makan yang tidak begitu mewah untuk orang sekelas Ria, namun
apa daya isi dompetku berkata lain.
''Mau makan apa kamu
Ass..??'' tanyaku.
''Gak makan gue, minum
aja tapi loe yang bayarin..'' balasnya.
''Enak aja, emangnya aku
nih cowok kaya mu itu..'' ucapku sedikit dongkol.
''Apaan sih kamu tuh
bawah-bawah dia segala. Aku sudah gak peduli..'' tukasnya dengan nada sedikit
tinggi.
''Yaelllaaaahh.. Santai
aja kali, kamu tuh makin jelek tau..'' ucapku dengan nada mengolok.
Ria hanya melihatku
sambil mekerutkan bibirnya. Aku suka dengan raut wajahnya yang seperti itu,
seandainya dia belum menjadi milik orang lain pasti ingin sekali ku memilikinya
lebih. Tanpa basa-basi, aku pun segera memesan makanan kesukaanku dan minuman
kesukaannya. Soda gembira serasa berat untuk ku bayar karena kondisi keuangan
ku yang saat itu amburadul.
Sambil menunggu makanan
yang disajikan, aku berusaha mengorek apa yang mengganjal di hatinya sampai
membuatnya jutex kaya sekarang ini. Tanpa perlu menunggu lama, ia pun mau
berbicara masalah kegalauannya, itu pun karena aku sangat dekat dengannya.
Sedikit demi sedikit ia menceritakan kejadian yang membuatnya BT. Ia cemburu
karena pacarnya tidak menjembutnya dan malah mengantar cewek lain.
''Cemburu nih
ceritanya.. Hari ini masih cemburuan, basi..!!'' ledekku.
''Emangnya kenapa..??
Gak boleh..?'' tanyanya singkat sambil melototin aku.
''Jaman sekarang itu
cowok minimal punya dua cewek, kasihan the elooo...'' ledekku makin
menjadi-jadi.
''Mana ada kayak begitu.
Kamu aja gak punya cewek..'' sindirnya sambil tersenyum geli.
''Siapa bilang ku gak
punya cewek..?? Aku kan masih ingin nunggu seseorang. Hahahah...'' cawabku
ngeless dari kenyataan.
''Hhhmmm... Bohong aja
kmu tuh ya.. Nungguin siapa emangnya..?'' tanyanya penasaran.
''Ahhhahahahahahah..
Penasaran kan..? Ya nungguin loh putus dulu baru ku kasih tau siapa yang ku
tunggu.. mikir lah dikit'' jawabku dengan sedikit deg-degkan.
Tak berapa lama kemudian
menu pesananku datang, aku lantas menawarkan makan berdua dengannya namun ia
hanya menggelengkan kepala.
''Masa.. Jangan-jangan
loh suka lagi sama gue, gak level gue..'' ucapnya sambil meminum minumannya.
''O..O..O..O.. Masih
pake level, aku malah pake bintang bukan level lagi..'' kataku sambil terus
menyantap makanan.
Ria hanya tersenyum
sambil menatapku, kadang ia hanya mengkerutkan dahi dan bibirnya. Mata dan
bibirnya membuat hatiku terombang-ambing, sungguh pemandangan yang indah.
''Besok minggu ikut kita
ke pantai gak..?'' tanya ria sambil mengkerutkan bibirnya.
''Gak lah, aku mau
bersihin kost, besok mau pindahan aku nih..'' jawabku sedikit tak jelas suaraku
akibat makanan yang menyumpal mulutku.
''Gak asik loh.. Ayolah
ikut, ntar gue bantuin loe bersih-bersih..'' katanya mulai memelas.
''Hmmm.. Aku bersihin
sendiri juga bisa..'' kata ku sambil menjulurkan lidah :p
''Kapan mau bersihin
barang..?'' tanya Ria sambil berdiri menuju tempat cuci tangan.
Saat dia melewati ku,
aku sempat melihat bentuk bokongnya yang tak asing lagi di mataku. Begitu
montok dan terlihat jelas bagian CD yang menyembul keluar. Ria segera kembali
ke tempatnya dan duduk.
''Kapan mau bersihin
barang..?'' tanya Ria lagi mempertegas pertanyaan sebelumnya.
''Habis ini langsung
bersihin kok, mau bantu..?'' tanya ku.
''Ok the, gue bantuin
loh tapi janji besok ikut ke pantai, deaall..'' ucapnya sambil mengulurkan
tangan meminta di jabat untuk membuat perjanjian.
Aku hanya setuju saja,
gak mau membuatnya kecewa. Setelah kelar makananku, aku dan dia langsung menuju
ke kost ku. Sesampainya di kost aku mempersilahkan Ria masuk. Suasana kost ku
saat itu sepi, teman-temanku belum ada yang pulang. Aku membuka pintu kamar dan
masuk bersama Ria. Wajah ria sedikit terkejut dengan bentuk kamarku yang memang
rapi, bersih dan terawat. Di dinding terpajang poster seksi-seksi dan mesra.
Ria mulai melirik ke arah tv, ia mulai mendekatinya dan mengambil boneka Winne
the Poo yang ada di samping tv. Boneka yang cukub besar dan menarik untuk
seorang wanita.
''Minta ya Yan..?''
katanya sambil menunjukan boneka yang diinginkan.
''Minta..? Beli lah,
suruh tuh pacar kaya mu beliin..'' kataku mulai bercanda.
Ria langsung melemparkan
boneka tersebut ke aku dan ia mulai keluar kamar dengan wajah dongkol. Aku tau
sifatnya, oleh karena itu aku pun menyusulnya, membujuknya agar masuk ke kamar
lagi. Akhirnya Ria mau kembali ke kamar dengan langkah sedikit malas. Aku
mengikutinya dari belakang sedikit mendorong-dorong tubuhnya agar langkahnya
lebih cepat.
''Awas loh kalo ungkit
si brengsek itu lagi..'' kata Ria sedikit mengancam.
Ria duduk di kasur
sambil menyalakan tv di depannya sedangkan aku berbaring di belakangnya. 2
menit mengotak atik siaran tv, tampaknya dia bosan dengan acara-acara lebai.
''Yan.. Gue nyalakan
komputer loh ya..?'' pintanya.
''Nyalain aja, gak
apa-apa kok..'' jawabku.
Ria langsung menyalakan
komputer dan aku mengambil remote tv dan mengganti acaranya. 15 menit ria
mengotak-atik komputerku, ia mulai kebelet.
''Kamar kecil Loe di
mana..?'' tanya Ria sambil memegang perutnya.
''Wc maksud kamu, tuh
lewat jalan ini, belok kiri dikit..'' jawabku sambil menunjukan arah.
Ria segera menuju WC dan
aku kembali keposisi ku. Saat ia kembali dari wc, Ria terkejut menatap layar
monitor yang menyajikan foto-foto ngentot yang memang telah saya tetapkan
sebagai screensever bila komputer tidak beraktivitas 5 menit.
''Loe gila juga ya, foto
gituan ajha di koleksi, parah loe.. Dasar otak parno..'' katanya sambil melihat
kearahku.
''Wajarlah Ass.. Kamu
kayak gak pernah ajha..'' jawab Ku sambil membalas tatapannya.
''Loe tuh ya.. Kira gue
cewek apaan.. Hee..'' kata ria sambil menunjuk ku dan mendekatiku.
Saat itu pingin bangat
ku gigit jarinya yang tepat mengarah ke muka ku karena gemes dengan sikap manja
dan sok nya. Ria kembali menatap kearah monitor dan saat itu terlintas foto
ngentot Asia Carrera yang pada saat itu lagi maraknya beredar di sekolah kami.
Ria kembali tertegun dan aku pun bangun dan duduk di belakangnya sambil
tanganku sedikit memeluk pinggulnya.
''Itu foto beneran
Yan..?'' tanya ria sedikit tidak percaya.
''Iyalah emangnya tom
and jerry..'' jawabku singkat.
Saat itu keinginanku
untuk memeluknya sangat tinggi. Aku memberanikan diri memeluk pinggulnya dan
saat ku peluk, ria sedikit kaget namun tidak bergerak sedikit pun. Matanya
masih asik menikmati gambar-gambar di layar komputer, aku mendekatkan dadaku ke
pundaknya, tanganku mulai melingkar di pinggulnya sambil kaki ku mulai ku
lebarkan tepat diantara pinggulnya. Ria hanya pura-pura tak tau akan kelakuanku
itu.
''Loe punya film
gitu-gituan berarti yan..?'' tanya Ria sedikit penasaran.
''Ada donk.. Mau lihat..?''
kata ku sambil mulai mencari video tersebut.
Video yang kali ini ku
buka adalah video artis indonesia yang sempat tenar dengan skandal seks. Artis
yang diperankan bersama bule ini membuat mata Ria terbelalak.
''Ini beneran
videonya..?'' tanya Ria tak percaya.
''Iya donk, nonton
ajha..'' jawabku sambil kembali ke belakangnya membenarkan posisi ku
sebelumnya.
Saat dia asik menonton
hingga pertengahan adegan, aku mulai mencium lembut di leher bagian
belakangnya. Ria sedikit menghindar tanpa melarangku. Aku tau kalau Ria ingin
tau bagaimana rasanya bila bersetubuh, tanpa ku minta, Ria pun menyandarkan
tubuhnya ke dadaku. Saat itu ku peluk dan ku dekap mesra tubuhnya dari
belakang.
''Aku suka kamu Ass..''
kata ku sedikit berbisik dan ku cium bagian telinganya.
''Hmmm.. Geli tau,..
Emangnya loh serius ngomong nih..??'' kata Ria sambil sedikit menjauhkan
telinganya dari bibirku.
''Aku serius kok,.. Tapi
aku juga sedikit ragu karena aku bukan level mu, apalagi kamu dah punya pacar
yang jauh lebih baik dari ku..'' jawab ku.
Seketika ia membalikan
wajahnya ke arahku. Aku menatapnya tepat didepan wajahnya. ''Seeeeerrrrr''
jantukku berdetak hingga rasanya nyilu, nafasku sedikit tidak beraturan. Ia
akhirnya tersenyum.
''Tapi janji ya gak ada
yang tau.. Senbenarnya gue juga suka sama loh dari dulu malah, tp lohnya ajha
yang gak ngerespon..'' ucapnya sambil memutar tubuhnya 45 derajat dan langsung
memeluk ku.
''Aku sayang sama kamu
Yan, aku sayang..'' kata ria lagi.
Dekapannya begitu manja
dan lembut membuatku membalas pelukannya. Tanganku mulai memegang dagunya dan
ku balikan wajahnya ke arahku dan ku kecup bibirnya. ''Muuuccchhh..'' ciuman
hangatku mendarat di bibirnya. Ria bertingkah semakin manja dan membalas
ciumanku dengan lembut. Tangannya mulai melingkar di leherku dan dirapatkan ke
bibirnya lalu dikulumnya. Kita saling membalas ciuman, tangan kananku mulai
mengarah ke buah dadanya yang masih kecil dan hanya menggunakan minset. Ku
sentuh perlahan dan ia menyadari hal itu dan segera melepaskan ciumannya.
''Jangan say, jangan
gitu ya say..'' kata ria manja sambil di tepis perlahan tanganku.
Aku hanya tersenyum
manis dan mulai berdiri menuju pintu kamar. Ku tutup pintu kamar ku dan kembali
duduk di atas kasur. Ria segera menghampiriku sambil berbaring, kepalanya di
tumpangnya di pahaku sedangkan tangan kananya memegang tanganku sambil di elus-elus.
Aku hanya diam dan membelai rambutnya, sesekali ku cubit hidungnya karna gemas
dengan bentuk hidungnya yang mancung. Tanganku ternyata tidak tinggal diam,
perlahan-lahan mulai ku arahkan ke bagian dadanya dan masuk melalui baju
seragamnya. Ria tau dengan maksudku dan ia hanya membiarkan ulah nakalku itu.
Akhirnya tanganku menyentuh belahan dadanya dan Ria melihat ke arahku.
''Bolehkan sayang..?''
tanya ku sambil tersenyum.
Ria hanya menganggukan
kepalanya dan membalas senyumanku tanda setuju. Aku mulai menarik tanganku dan
ku buka kancing bajunya satu per satu. Ria kembali menatapku tanpa sepatah kata
pun. Kubuka bajunya dan ku elus bagian dadanya, rudalku menegang dan menganai
kepalanya yang ada di pahaku. Nafsuku semakin besar hingga tak bisa kubendung.
''Say, Baring di bantal
nih..'' kataku sambil mengatur bantal agar tinggi.
Ria hanya mengikuti
keinginanku, setelah ia berbaring, aku pun menindihnya dari atas. Ku lumat buah
dadanya yang telah bebas terbuka sedari tadi. Kuluman ku mengarah ke puting
susunya dan ku jilati sekitar buah dadanya. Ria hanya mendesah kecil sambil
menutup matanya. Ku kangkangin sedikit pahanya dan kini bibirku kuarahkan ke
selangkangannya. Kutarik CD nya hingga terlepas semntara rok seragamnya masih
terpasang.
''Mau di apain sih say..
Uhhmmm.. Jangan lah say. gue takut..'' katanya dengan nada manja sedikit
merengek dan mengkerutkan bibirnya.
''Aku mau buat nikmat
nih say, santai ajha ya n nikmati ajha..'' kataku mencoba meyakininya.
Ria hanya terdiam dan
aku mulai menjulurkan lidahku ke selangkanngannya. Miss V nya tampak memerah
dan terlihat rapat. Lubangnya masih sebesar kelingking dan sedikit berongga. Ku
sepong dengan lembut mulut V nya.
''Ahhhh..Huuuff.. Loe
jorok banget sih sayang. Ngapain sih, hhhuuuu huuu..'' kata Ria sambil menahan
sensasi kenikmatan perilakuku.
Aku terus menjilat dan
mengisap-isap klitorisnya.
''Aaaahhhhhh..Eeennnaaakk
saaayy, kok rasanya nikmat gini ya sayy.. Oohhhh..'' Kata Ria semakin menikmati
permainanku.
Tangannya memegang kepalaku
dan ditekannya ke selakangannya.
''Uuhhhh.. Yeaaahh,
Terus say.. I love U bebs.. Ohh,, Uhh aaggrrhh.. Uhh..'' desah ria semakin
menjadi-jadi.
Tubuh Ria semakin
bergetar, pinggulnya bergetar naik turun. Hampir 8 menit Ria merasakan sensasi
itu dan akhirnya tubuhnya mengejang dan ''AAAARRGGGHHHH, AAAAAAAGGGGG UHH..''
klimaks pertama selama hidupnya di rasakan. Ria terbaring lemas dan aku mulai
membuka baju dan celana ku. Cairan bening keputih-putihan yang keluar dari miss
v Ria ku ambil dan kupakai untuk melumasi rudalku. Ku kangkangin kakinya
lebar-lebar hingga miss v Ria terbuka. Ku dekatkan rudalku ke lubang V nya dan
mulai ku tekat. Ria menggigit bibir bawahnya saat rudalku berusaha menembus
miss V nya.
''Aauuuu.. Pelan sayang,
uuhh,..'' erangan Ria menahan sakit.
Ku hentikan tusukan ku
dan ku lumasi lagi rudalku dengan liurku dan ku arahkan ke miss V nya, kutekan
perlahan-lahan dan ''Aaaahhhhhh,. Aduhhh, saaaakkiitt sayyyang..'' jerit Ria
saat rudal ku ambles masuk ke lubang V nya. Aku gerakan rudalku maju mundur
perlahan-lahan sambil ku peluk tubuhnya. Ria menggigit pundak ku perlahan-lahan
untuk mengurangi rasa sakitnya. Aku merasa hangat di sekitar batang rudalku.
Rudalku basah dan saat ku lihat ternyata Miss V Ria mengeluarkan darah segar.
''Betapa beruntungnya Aku'' gumamku dalam hati.
''Ahhhhh.. Huumm.. Say..
Uhh ooohhh,,'' desahnya sambil tak henti-hentinya menggigit pundak ku.
Rudalku sedikit bergerak
cepat.
''Uuhhh.. Yeaaahh..
Ahahh.. Ah..ah..ahh..'' desah ria mengikuti tusukanku.
Rudal penghancurku tak
bisa ku lerai lagi untuk menahan semburan lendir hangat. 10 menit aku menikmati
Miss Vnya dan ia mulai memeluk ku makin erat. Sesekali kulumat bibirnya dan ku
remas-remas buah dadanya yang masih mengkal itu.
''Ahh, Nikmat banget
sayang.. A..ak..aku mau klluuu..aarr lagi.. Ahhhhhh..'' desah panjang Ria saat
mencapai klimaxnya.
Aku terus menggencotnya
perlahan-lahan dan melumat bibirnya. Nafasku terengah-engah dan ku sentakan
rudalku sedikit kuat hingga semua batang rudalku ambles.
''Aaaaadddduuhh..''
desahnya menahan sakit.
''Tahan sayang, ahh,,
sedikit lagi..'' kataku sambil sedikit mengenjotnya kuat.
''Gue dah gak kuat lagi
sayang.. Ahhh..'' jawabnya sambil menggigit bibirku dengan lembut.
''Ahha.. Ahh, tahan ya,
tahan sayang.. Ohh..'' kata ku.
Satu sentakan kuat dan
Ria menjerit menahan sakit dan
''Aaahhhhhhh..
(CROOOTT..CROOOTT..CROOOTT)'' desahan panjangku dan klimaksku berhasil
kumuntahkan ke rahimnya.
Aku dan Ria terkulai
lemas. Ia merasakan cairan hangat mulai masuk dan menembus ke dalam perutnya
dan Ria meneteskan air matanya sambil memelukku ditengah keringat yang mengucur
deras.
''Maafin aku ya say..
Aku gak ada maksud untuk merusakmu..'' kata ku sambil kucium pipi dan
keningnya.
''Iya say, gue tau kok..
Gue gak mau ditinggalin loe say..'' jawabnya sambil makin mendekapku erat-erat.
Aku mencabut rudalku dan
ku kecup buah dadanya. Lumuran darah keperawanannya tampak membasahi kasur dan
rok seragamnya. Aku menutup pakaiannya dan ku kancing kembali. Kulepas seprei
kasurku dan ku rebahkan tubuhku disampingnya. Ria memeluk ku dengan manja dan
akhirnya kita ketiduran. Saat hp nya berbunyi akibat di telpon ibunya barulah
kita terbangun. Rencana pindahku terhenti dan aku tetap menetap di kost itu
walaupun uang DP sudah kubayarkan untuk kost baruku.
Aku sangat mencintainya
dan akan selalu begitu, hingga sekarang aku masih terus bersamanya, walaupun
kini dia jauh dari ku namun kita seminggu sekali pasti bertemu dan pastinya
menyalurkan rasa cinta kita diranjang. Orang tua dia dan aku sudh merestui dan
rencananya kami menikah pada Maret 2013 mendatang.
Ini kisah ku yang
kutulis spesial untuk anda semua. Semoga ini dapat menghibur dan terima kasih
atas kunjungannya..
0 komentar :
Posting Komentar