Cerita ngentot
dengan bule cantik ini berawal ketika aku melakukan meeting di kantor, cerita
panas ini
akhirnya dapat kuceritakan karena memang sungguh siapapun pasti akan berdebar
jika mendengarkan cerita ini, sunggu panas sehingga mungkin andapun akan ngiri,
o ya kantorku bergerak dalam bidang software, kami membuat beberapa software
dan membahas tentang sofware baru yang akan di louncing bilan ini, disitu aku
sebenarnya sudah merasa boring, bosan sekali.
Begitu
seriusnya meeting tersebut, hingga makan siangpun dilakukan di ruang meeting
dengan membeli nasi kotak. Shit! Because having lunch is my favorite time in
the office.. He.. He..
Jam
3.15 selesai jugalah segala macam cobaan ini. Aku bergegas kembali ke ruanganku
bersama Lia, sekretarisku. Di lobby tampak resepsionis baru, Dian, tersenyum
sambil menganggukkan kepala tanda hormat. Kubalas senyumnya sambil memperhatikan Noni yang duduk di
sebelah Dian. Resepsionis yang satu lagi ini tampak jengah dan pura-pura tidak
melihatku. Memang akhir-akhir ini dia tampak ketakutan bila bertemu, mungkin
karena sering aku pakai dia untuk memuaskan nafsu birahiku.
Resepsionis
baru Dian, adalah bekas pegawai salon langgananku. Aku rekrut dia karena memang
kantorku butuh resepsionis cadangan kalau-kalau Noni tidak masuk. Tetapi alasan
utama adalah karena bentuk fisik terutama buah dadanya yang amat mengusik nafsu
kelelakianku.
Lia
kembali ke mejanya, sedangkan aku masuk ke ruanganku. Sesampai di dalam,
kuhempaskan tubuhku di kursi sambil menghela nafas panjang. Kubuka laptopku
untuk browsing internet guna menghilangkan penat. Aku buka situs “barely legal
teens” yang menampilkan ABG bule yang cantik-cantik. Melihat gambar-gambar itu,
tiba-tiba aku teringat pengalamanku beberapa tahun yang lalu ketika aku masih
kuliah di Amerika.
*****
Aku
tinggal di sebuah apartemen di daerah Anaheim, California. Apartemenku ini
terletak tak jauh dari Disneyland, sehingga banyak turis yang berkunjung ke
daerah itu. Aku mengambil pasca sarjana di sebuah universitas yang tak jauh
dari apartemenku. Singkat kata, lokasi apartemenku ini strategis sekali,
kemana-mana dekat.
Kadang
kala di akhir pekan, bila tidak ada acara lain, aku berkunjung ke rumah
sepupuku di Long Beach. Sepupuku ini, Linda, berusia jauh lebih tua dariku, dan
mempunyai anak laki-laki remaja. Namanya Franky, berumur 17 tahun, dan waktu
itu duduk di bangku SMA/high school.
Pada
suatu hari, aku mendapat undangan bbq dari Linda, sepupuku itu. Kukebut Honda
Civic-ku menembus belantara highway menuju Long Beach. Tak lama, akupun sampai
di rumahnya yang mempunyai pekarangan cukup luas.
“Hi..
Bert, ayo masuk” Linda menyapaku.
“Sombong nih udah lama nggak ke sini”
“Sedang sibuk nih, banyak tugas” alasanku.
“Sombong nih udah lama nggak ke sini”
“Sedang sibuk nih, banyak tugas” alasanku.
Memang
beberapa minggu ini aku menghabiskan akhir minggu bersama-sama dengan
teman-temanku.
“Hi..
Oom Robert” Franky menyapaku.
“Gimana notebook-nya sudah nggak pernah ngadat lagi khan?”
“Nggak Frank.. Kamu memang jago” pujiku.
“Gimana notebook-nya sudah nggak pernah ngadat lagi khan?”
“Nggak Frank.. Kamu memang jago” pujiku.
Franky
ini memang terkenal pintar, dan hobby komputer. Notebook-ku yang rusak bisa dia
perbaiki, sedangkan saat aku bawa ke toko tempat aku membeli, aku disarankan
untuk membeli yang baru saja. Wajahnya pun ganteng, hanya saja dia agak sedikit
feminin. Berkacamata, selalu berpakaian rapi, dengan rambut kelimis disisir ke
samping, membuatnya tampak smart, santun, dan.. Anak Mami.
“Ini
Oom, kenalin my special friend” katanya.
Agak
kaget juga aku melihat gadis ABG yang muncul dari dalam. Dia gadis bule seusia
Franky, dengan tubuh yang tinggi semampai dan rambut pirang sebahu.
“Hi..
I am Kirsten” katanya menyapaku.
“Hello.. I am Robert. Nice to meet you” kataku sambil menatap matanya yang berwarna biru.
“Hebat juga kamu Frank” kataku menggoda. Diapun tertawa senang.
“Hello.. I am Robert. Nice to meet you” kataku sambil menatap matanya yang berwarna biru.
“Hebat juga kamu Frank” kataku menggoda. Diapun tertawa senang.
Kami
pun lalu ke halaman belakang, dimana bbq diadakan. Beberapa tamu telah datang.
Freddy, suami Linda tampak sedang mempersiapkan peralatannya. Akupun kemudian
berbincang basa-basi dengannya.
Sepanjang
acara, kadang aku lirik Kirsten, ABG bule itu. T-shirt warna hijau ketatnya
memperlihatkan tonjolan buah dadanya yang terbungkus BH. Karena ukuran buah dadanya
yang besar, saat dia berjalan, buah dadanya itupun bergoyang-goyang
menggemaskan. Ditambah dengan celana pendek jeans yang memperlihatkan pahanya
yang mulus menambah indahnya pemandangan saat itu. Celana jeans yang pendek itu
kadang memperlihatkan sebagian bongkahan pantatnya. Memang saat itu sedang
musim panas, sehingga mungkin wajar saja berpakaian minim seperti itu.
“Bert,
kita mau minta tolong nih. Aku dan Freddy mau ke pesta penikahan temanku di New
York. Tolong ya kamu jagain rumah sama si Franky. Tolong awasin dia supaya
nggak macem-macem” Linda meminta bantuanku ketika kami telah menyantap makan
malam kami.
“Yach OK deh.. Asal ada oleh-olehnya saja” jawabku.
“Beres deh..” sahut Linda sambil tertawa.
“Memang perlu juga nih pergantian suasana untuk beberapa hari”, pikirku.
“Yach OK deh.. Asal ada oleh-olehnya saja” jawabku.
“Beres deh..” sahut Linda sambil tertawa.
“Memang perlu juga nih pergantian suasana untuk beberapa hari”, pikirku.
*****
“Frank..
Oom pergi dulu ke kampus. Ada tugas kelompok nih. Pulangnya agak malam, OK.
Take care, and behave”
“Iya Oom.. Jangan kuatir.” jawabnya sambil memakan cerealnya.
“Iya Oom.. Jangan kuatir.” jawabnya sambil memakan cerealnya.
Sesampai
di kampus, aku pun mulai menyelesaikan tugas bersama kelompokku. Ternyata cepat
selesai juga tugas tersebut. Setelah makan siang di cafetaria, akupun kembali
ke rumah sepupuku.
Tiba
di depan rumah sepupuku itu, tampak sebuah mobil lain sedang parkir di halaman
rumah. Akupun tak ambil pusing dan masuk ke ruang tamu lewat pintu belakang.
Saat duduk si sofa, tiba-tiba kudengar suara-suara mencurigakan dari dalam
kamar Franky. Akupun mengendap-endap menuju jendela kamarnya yang terkuak
sedikit. Di dalam kulihat Kirsten sedang menciumi Franky dengan bernafsu.
“Come
on open your mouth a little bit” katanya sambil kemudian terus menciumi Franky
yang tampak kewalahan.
“Here touch my breasts” Kirsten menarik tangan Franky untuk kemudian diletakkannya di dadanya yang terbungkus tank top warna pink.
“Here touch my breasts” Kirsten menarik tangan Franky untuk kemudian diletakkannya di dadanya yang terbungkus tank top warna pink.
Aku
terbeliak melihat pemandangan ini, dan tiba-tiba saja akalku berjalan. Aku
bergegas ke ruanganku untuk mengambil videocam yang kugunakan kemarin untuk
merekam pesta bbq. Saat aku kembali mengintip ke kamar Franky, tampak Kirsten
mengangkat tank topnya sehingga menampakkan buah dadanya yang mulus dan ranum
di depan wajah Franky.
“You
may kiss them.. Come on.. Suck my breasts” katanya. Franky masih tampak terdiam
bengong sehingga Kirstenpun tampak tak sabar dan menarik kepalanya menuju buah
dadanya.
“Ahh.. Shit.. Yeah.. Suck it.. That’s right.. Ahh” erangnya ketika Franky mulai menghisapi buah dadanya yang putih mulus berputing merah muda itu.
“Ahh.. Shit.. Yeah.. Suck it.. That’s right.. Ahh” erangnya ketika Franky mulai menghisapi buah dadanya yang putih mulus berputing merah muda itu.
Kemaluanku
memberontak di dalam celanaku, tapi tetap aku berkonsentrasi merekam semua
adegan ini.
“Now
it’s my turn. I want to suck your cock. I want to taste Indonesian cock”
Kirsten berkata seperti itu sambil berlutut di depan Franky. Dibukanya celana
Franky sehingga tinggal celana dalamnya saja yang masih tertinggal.
Kirsten
mulai menjilati kemaluan Franky dari luar celana dalamnya, sambil matanya
menatap menggoda ke arah Franky.
“You
like that? Hmm.. You like that? ” erangnya menggoda.
“Ohh..” tiba-tiba Franky mengejang dan tampak cairan ejakulasinya membasahi celana dalamnya.
“Shit.. Franky.. You came already?” tampak Kirsten kecewa.
“You’ve never done this before huh?”
“Ohh..” tiba-tiba Franky mengejang dan tampak cairan ejakulasinya membasahi celana dalamnya.
“Shit.. Franky.. You came already?” tampak Kirsten kecewa.
“You’ve never done this before huh?”
Frankypun
tertunduk lesu, sementara Kirsten dengan sedikit kesal membenahi pakaiannya dan
kembali bangkit berdiri. Saat itu aku mengambil keputusan untuk menerjang masuk
ke dalam. Pintu ternyata tidak terkunci, dan mereka tampak kaget melihat aku
masuk membawa video camera.
“What
the hell are you doing?!!” tanyaku.
“Oh anu Oom.. Nggak kok.. Anu..” Franky tampak terbata-bata tidak bisa menjawab.
“It is not what it looks like. Nothing happened, sir..” Kirstenpun tampak agak sedikit ketakutan.
“Hey.. I got all the proof here” sahutku.
“I am going to tell your Mom and your parents too, Kirsten”
“Please don’t.. Sir” tampak Kirsten mulai panik dan mencoba merayuku agar menyimpan rahasia ini. Sementara Franky tampak pucat pasi sambil mengenakan kembali pakaiannya.
“Stay here.. I want to talk with both of you” kataku sambil keluar membawa videocam meninggalkan mereka berdua. Kusimpan baik-baik barang bukti ini.
“Oh anu Oom.. Nggak kok.. Anu..” Franky tampak terbata-bata tidak bisa menjawab.
“It is not what it looks like. Nothing happened, sir..” Kirstenpun tampak agak sedikit ketakutan.
“Hey.. I got all the proof here” sahutku.
“I am going to tell your Mom and your parents too, Kirsten”
“Please don’t.. Sir” tampak Kirsten mulai panik dan mencoba merayuku agar menyimpan rahasia ini. Sementara Franky tampak pucat pasi sambil mengenakan kembali pakaiannya.
“Stay here.. I want to talk with both of you” kataku sambil keluar membawa videocam meninggalkan mereka berdua. Kusimpan baik-baik barang bukti ini.
Sekembalinya
ke ruangan itu, Franky dan Kirsten tampak gelisah duduk di tepi ranjang. Persis
seperti maling yang tertangkap di tayangan Buser SCTV He. He..
“You
won’t tell anybody, will you sir? ” tanya Kirsten berharap.
“Well.. It depends. If you let me fuck you.. I won’t” jawabku.
“Well.. It depends. If you let me fuck you.. I won’t” jawabku.
Aku
memang horny sekali melihat Kirsten saat itu. Dengan rok mini dan tank top-nya,
tampak kesegaran tubuh ranum ABG bule ini.
“Lho
kok..” tanya Franky kaget.
“Iya Frank. Oom pengen ngerasain pacarmu ini. Ngerti!! Sekalian kamu bisa belajar gimana lelaki sejati make love. Biar nggak malu-maluin” jawabku.
“You want to taste real indonesian cock, don’t you? You little slut” kataku sambil meremas-remas rambut pirang Kirsten.
“Iya Frank. Oom pengen ngerasain pacarmu ini. Ngerti!! Sekalian kamu bisa belajar gimana lelaki sejati make love. Biar nggak malu-maluin” jawabku.
“You want to taste real indonesian cock, don’t you? You little slut” kataku sambil meremas-remas rambut pirang Kirsten.
Akupun
lalu duduk di samping gadis remaja bule ini di ranjang. Kuremas-remas pundaknya
yang mulus.
“Pindah
sana.. Duduk di kursi!!” perintahku pada Franky.
Kutarik
wajah cantik Kirsten, dan kukulum bibirnya. Sementara tanganku meremas-remas
buah dadanya dari balik tank topnya. Pertama kali dia tak memberikan reaksi,
akan tetapi setelah beberapa lama, dia mulai mengerang nikmat.
“Hmm..
Hmm” erangnya ketika tanganku merogoh ke balik tanktopnya dan memilin puting
buah dadanya yang telah mengeras.
Kuangkat
ke atas tank topnya sehingga buah dadanya yang tak tertutup BH mencuat
menantang di depan wajahku.
“You
want me to suck your breast?” tanyaku.
“Hmm.. Yeah.. Please sir..” jawabnya mendesah.
“Ahh.. Sstt.. Oh yeah..” erangnya lagi ketika buah dadanya aku hisap sambil tanganku memainkan puting buah dadanya yang lain.
“Ini namanya nipple, Frank. Cewek biasanya suka kalau bagian ini dijilat dan dihisap. Ngerti?” kataku sambil menunjukkan cara menjilat dan menghisap puting buah dada kekasih cantiknya ini. Sementara Kirsten makin mengerang tak karuan menerima kenikmatan yang diberikan mulutku di dadanya.
“Ok now it is your turn to suck my cock. You want it, right?” tanyaku sambil berdiri menghadapnya yang duduk di atas ranjang.
“Come on open your present, you naughty girl!!” perintahku lebih lanjut.
“Hmm.. Yeah.. Please sir..” jawabnya mendesah.
“Ahh.. Sstt.. Oh yeah..” erangnya lagi ketika buah dadanya aku hisap sambil tanganku memainkan puting buah dadanya yang lain.
“Ini namanya nipple, Frank. Cewek biasanya suka kalau bagian ini dijilat dan dihisap. Ngerti?” kataku sambil menunjukkan cara menjilat dan menghisap puting buah dada kekasih cantiknya ini. Sementara Kirsten makin mengerang tak karuan menerima kenikmatan yang diberikan mulutku di dadanya.
“Ok now it is your turn to suck my cock. You want it, right?” tanyaku sambil berdiri menghadapnya yang duduk di atas ranjang.
“Come on open your present, you naughty girl!!” perintahku lebih lanjut.
Tangan
halus Kirstenpun mulai membuka retsleting celanaku. Karena tak sabar, akupun membantunya
membuka celana itu berikut celana dalamnya. Tampak kemaluanku sudah berdiri
tegak dengan gagahnya di depan wajah cantik Kirsten.
“Is it
big enough for you, Kirsten?” tanyaku sambil meremas-remas rambut pirangnya.
“Yes, sir.. Very big..” jawabnya sambil tangannya mengelus-elus kemaluanku. Matanya yang biru indah tampak sedang mengagumi kemaluanku yang besar.
“What are you waiting for? Come on suck my big Indonesian cock. Let your boyfriend watch!!” perintahku sambil sedikit mendorong kepalanya ke arah kemaluanku.
“Yes, sir.. Very big..” jawabnya sambil tangannya mengelus-elus kemaluanku. Matanya yang biru indah tampak sedang mengagumi kemaluanku yang besar.
“What are you waiting for? Come on suck my big Indonesian cock. Let your boyfriend watch!!” perintahku sambil sedikit mendorong kepalanya ke arah kemaluanku.
Kirstenpun
mulai mengulum kemaluanku. Sesekali dijilatinya batang kemaluanku sambil
matanya menatapku menggoda.
“You
like it, huh?” tanyaku sambil meremas remas rambutnya gemas.
“Yes.. Very much, sir” katanya sambil tersenyum manis.
“Yes.. Very much, sir” katanya sambil tersenyum manis.
Tangannya
yang halus mengocok-ngocok kemaluanku. Dijilatinya kepala kemaluanku, dan
kemudian dikulumnya lagi senjata pamungkasku. Mulutnya yang berbibir tipis khas
orang bule tampak penuh disesaki kemaluanku. Kusibakkan rambutnya yang jatuh
menutupi, sehingga pipinya yang menonjol menghisapi kemaluanku tampak jelas
tertampang di hadapan Franky.
“Lihat
Frank.. Cewekmu suka banget kontol Oom. Makanya kalau punya kontol yang
besar..” kataku menggoda Franky.
Di
atas kursi, Franky terdiam bengong melihat pacar bulenya yang cantik sedang
dengan lahap menghisapi kemaluanku. Tampak Franky mulai terangsang karena dia
mulai memegang-megang kemaluannya sendiri.
“OK..
It’s time to fuck you” kataku sambil melepas baju yang kukenakan sehingga aku
sekarang sudah telanjang bulat.
Aku
duduk di kursi di hadapan Franky dan kuminta Kirsten untuk menghampiriku.
Kusuruh dia duduk dipangkuan membelakangiku. Kuciumi pundak Kirsten yang masih
mengenakan tank topnya, dan kuraba pahanya yang putih menggairahkan itu.
Sesampai di celana dalamnya, kusibakkan celana itu ke samping sehingga tampak
vaginanya yang bersih tak berbulu, merekah mengundang. Kupermainkan jariku di
vaginanya, dan kuusap-usap klitorisnya. Tubuh Kirsten agak sedikit melonjak
sambil dia mengerang-erang kenikmatan.
“Yeaah..
That’s it.. That’s it” desahnya sambil menggelinjang.
“Ini namanya klitoris, Frank. Ini daerah paling sensitif. Catat itu!” kataku. Franky tampak masih mengusap-usap kemaluannya sendiri melihat kekasih bulenya kukerjai.
“You want me to fuck you now?” tanyaku pada Kirsten yang terus menerus mengerang dan mendesah.
“Please.. Please..” jawabnya.
“But your boyfriend is looking” kataku lagi.
“I don’t care. Please fuck me, sir..” Kirsten menjawab sambil meraba-raba buah dadanya sendiri. Tanganku masih mengusap-usap kemaluan gadis remaja cantik ini sementara mulutku menciumi pundaknya yang bersih mulus.
“Ini namanya klitoris, Frank. Ini daerah paling sensitif. Catat itu!” kataku. Franky tampak masih mengusap-usap kemaluannya sendiri melihat kekasih bulenya kukerjai.
“You want me to fuck you now?” tanyaku pada Kirsten yang terus menerus mengerang dan mendesah.
“Please.. Please..” jawabnya.
“But your boyfriend is looking” kataku lagi.
“I don’t care. Please fuck me, sir..” Kirsten menjawab sambil meraba-raba buah dadanya sendiri. Tanganku masih mengusap-usap kemaluan gadis remaja cantik ini sementara mulutku menciumi pundaknya yang bersih mulus.
Franky
tiba-tiba berdiri dari kursi dan menuju Kirsten. Tangannya mengusapi rambut
Kirsten sementara tangannya yang lain mulai membuka retsleting celana yang dikenakannya.
“Hey!!
Mau ngapain kamu? Nggak usah ikut-ikut. Balik duduk sana. Kamu lihat saja
dulu!!” perintahku. Dengan menurut Frankypun kembali duduk menatap pacarnya
yang sedang akan disetubuhi Oomnya.
Kirsten
mengarahkan kemaluanku ke vaginanya. Ketika dia merendahkan tubuhnya, sedikit
demi sedikit kemaluanku pun memasuki tubuhnya.
“Hmm..
Oh my god.. Ohh..” erangnya ketika vaginanya disesaki kemaluanku.
“You like that?” tanyaku.
“You like that?” tanyaku.
Kirsten
tak menjawab, akan tetapi dia mulai menaik turunkan tubuhnya di atas
pangkuanku. Badannya agak aku condongkan ke belakang hingga aku dapat menciumi
bibirnya, tatkala kemaluanku memompa vagina ABG bule cantik ini. Tanganku
menarik tanktopnya ke atas sehingga buah dadanya yang berayun-ayun menggemaskan
dapat aku remas sepuas hati.
“Perhatikan
baik-baik Franky. Begini caranya memuaskan pacarmu!!” kataku di sela-sela
erangan Kirsten.
Setelah
beberapa lama, aku turunkan tubuh Kirsten dari pangkuanku, dan kutarik dia
menuju ranjang. Kurebahkan tubuhku di ranjang dan Kirsten kemudian menaiki
tubuhku.
“I
want to ride your big dick. Is it Ok, sir?” tanyanya.
“Yes.. Do it. Let your boyfriend watch and learn!” kataku.
“Yes.. Do it. Let your boyfriend watch and learn!” kataku.
Kembali
vagina sempit Kirsten menjepit nikmat kemaluanku. Tubuh padatnya tampak naik
turun menikmati kelelakianku, terkadang digesek-gesekkannya pantatnya maju
mundur menambah sensasi nikmat yang aku rasakan.
“Oh my
god.. So big.. Yes.. Yess.. Oh yess..” erang Kirsten sambil terus memompa
kemaluanku.
Kulihat
Franky sekarang sedang mengocok kemaluannya sendiri. Mungkin sudah tidak tahan
dia melihat pacarnya aku setubuhi.
“Ohh..
I am cumming.. Yeahh..” jerit Kirsten sambil menjatuhkan tubuhnya dipelukanku.
Tampak
butiran keringat membasahi keningnya. Kuusap rambutnya dan kuciumi wajahnya
yang cantik itu.
“OK I
want to cum in your pretty face. Suck it again” perintahku.
Kirstenpun
kemudian menciumi wajahku, leherku kemudian menghisap puting dadaku. Kemudian
dengan gaya menggoda, dia menjilati perutku dan terus menuju ke bawah. Tak lama
kembali mulutnya menghisapi kemaluanku dengan bernafsu.
“Look
at your boyfriend while you are sucking my cock!!” perintahku.
Kirsten
pun menoleh ke kiri ke arah Franky sementara kemaluanku masih menyesaki
mulutnya. Tangannya menyibakkan rambutnya sendiri, sehingga pacarnya dapat
melihatnya dengan jelas ketika dia mengulum kemaluanku.
“Ehmm..
Ehmm..” erangnya sambil tangannya mengocok bagian bawah batang kemaluanku yang
tidak muat masuk ke dalam mulutnya.
Aku
memandang Franky sambil mengelus-elus rambut pirang pacarnya yang cantik ini.
Tampak makin cepat Franky mengocok kemaluannya sendiri sambil menatap Kirsten
yang sedang menghisapi kemaluanku.
“Ahh”
Tak lama Frankypun menjerit ketika dia mengalami orgasme. Sementara Kirsten,
pacarnya, masih menikmati kemaluanku dengan lahap.
“Oh shit.. I am cumming..” jeritku.
“Oh shit.. I am cumming..” jeritku.
Kirsten
membuka mulutnya ketika cairan ejakulasiku tersembur keluar mengenai wajah dan
mulutnya.
*****
Mengenang
kejadian itu, terasa nafsu birahiku timbul. Terlebih setelah melihat gambar di
notebookku dimana seorang laki-laki sedang dihisap kemaluannya oleh seorang
wanita, sementara dia melahap buah dada wanita yang lain dengan rakusnya.
“Masih
ada waktu untuk melakukan seperti itu”, pikirku setelah melihat jam tanganku.
Memang sore itu aku ada janji untuk latihan driving dengan seorang teman.
“Lia.. Tadi bapak sudah pulang belum?” tanyaku lewat telepon pada sekretarisku.
“Sudah Pak.. Sehabis meeting tadi langsung pulang” jawabnya.
“Kalau gitu kamu kemari sebentar. Ajak Dian juga”, perintahku lebih lanjut. Memang enak punya karyawati cantik.
“Lia.. Tadi bapak sudah pulang belum?” tanyaku lewat telepon pada sekretarisku.
“Sudah Pak.. Sehabis meeting tadi langsung pulang” jawabnya.
“Kalau gitu kamu kemari sebentar. Ajak Dian juga”, perintahku lebih lanjut. Memang enak punya karyawati cantik.
0 komentar :
Posting Komentar