Perkenalkan nama ku Mawar, Aku seorang model
baru, diperkenalkan oleh temanku pada seorang fotografer ternama supaya aku
bisa diorbitkan menjadi model terkenal. Temanku ngasi tau bahwa Mas Barno,
demikian dia biasanya dipanggil, doyan daun muda. Bagiku gak masalah, asal
benar² dia bisa mendongkrak ratingku sehingga menjadi ternama.Mas Barno membuat
janjian untuk sesi pemotretan di vilanya di daerah Puncak. Pagi² sekali, pada
hari yang telah ditentukan, Mas Barno menjemputku. Bersama dia ikut juga
asistennya, Wishnu, seorang anak muda yang cukup ganteng, kira² seumuran
denganku.
Tugas Wishnu adalah membantu Mas Barno pada sesi
pemotretan. Mempersiapkan peralatan, pencahayaan, sampe pakaian yang akan
dikenakan model. Mas Barno sangat profesional mengatur pemotretan, mula² dengan
pakaian santai yang seksi, yang menonjolkan lekuk liku tubuhku yang memang
bahenol. Pemotretan dilakukan di luar. Bajunya dengan potongan dada yang
rendah, sehingga toketku yang besar montok seakan² mau meloncat keluar. Wishnu
terlihat menelan air liurnya melihat toketku yang montok. Pasti dia ngaceng
keras, karena kulihat di selangkangan jins nya menggembung. Aku hanya
membayangkan berapa besar kontolnya, itu membuat aku jadi blingsatan
sendiri.Setelah itu, Mas Barno mengajakku melihat hasil pemotretan di
laptopnya, dia memberiku arahan bagaimana berpose seindah mungkin. Kemudian
sesi ke-2, dia minta aku mengenakan lingeri yang juga seksi, minim dan tipis,
sehingga aku seakan² telanjang saja mengenakannya. Pentil dan jembutku yang
lebat membayang di kain lingerie yang tipis.Wishnupun kayanya gak bisa
konsentrasi melihat tubuhku. Aku yakin kontolnya sudah ngaceng sekeras²nya. Mas
Barno mengatur gayaku dan mengambil poseku dengan macam² gaya tersebut.
Tengkurap, telentang, ngangkang dan macem² pose yang seksi². Kembali Wishnu
memberiku arahan setelah membahas hasil pemotretannya.
Sekarang sekitar jam
duabelas siang, Mas Barno minta Wishnu untuk membeli makan siang. Sementara itu
aku minta ijin untuk istirahat dikolam renang aja. Mas Barno memberiku bikini
yang so pasti seksi dan minim untuk dikenakan. Tanpa malu² segera aku
mengenakan bikini itu. Benar saja, bikininya minim sehingga hanya sedikit
bagian tubuhku yang tertutupinya. Aku berbaring di dipan dibawah payung. Karena
lelah akibat sesi pemotretan yang padat dan angin sepoi², aku tertidur.
Ditengah tidurku aku merasakan ada sesuatu yang meraba-raba tubuhku, tangan itu
mengelus pahaku lalu merambat ke dadaku. Ketika tangan itu menyentuh
selangkanganku tiba-tiba mataku terbuka, aku melihat Mas Barno sedang
menggerayangi tubuhku.
“War, kamu seksi sekali, om jadi napsu deh
ngeliatnya. Om jadi pengen ngentotin Mawar, boleh gak War. Nanti om bantu kamu
untuk jadi model profesional”, katanya.
Karena sudah diberi tahu temanku, aku tidak
terlalu kaget mendengar permintaannya yang to the point.
“Mawar sih mau aja om,
tapi nanti Wishnu kalo dateng
gimana”, tanyaku.
gimana”, tanyaku.
Mas Barno segera meremas² toketku begitu
mendengar bahwa aku gak keberatan dientot.
“Kamu kan udah sering dientot kan War, nanti
kalo Wishnu mau kita main ber 3 aja, asik kan kamunya”, katanya sambil
tersenyum.
Aku diam saja, Mas Barno berbaring di dipan
disebelahku. Segera aku dipeluknya, langsung dia menciumku dengan ganas.
Tangannya tetap aktif meremas² toketku, malah kemudian mulai mengurai tali bra
bikiniku yang ada ditengkuk dan dipunggung sehingga toketku pun bebas dari
penutup. Dia semakin bernapsu meremas toketku.
“War, toket kamu besar dan kenceng, kamu udah
napsu ya War. Mana pentilnya gede keras begini, pasti sering diisep ya War”.
Dia duduk di pinggir dipan dan mulai menyedot
toketku, sementara aku meraih kontolnya serta kukocok hingga kurasakan kontol
itu makin mengeras. Aku mendesis nikmat waktu tangannya membelai selangkanganku
dan menggosok-gosok nonokku dari luar.
“Eenghh.. terus om.. oohh!” desahku sambil
meremasi rambut Mas Barno yang sedang mengisap toketku.
Kepalanya lalu pelan-pelan merambat ke bawah dan
berhenti di puserku. Aku mendesah makin tidak karuan ketika lidahnya
bermain-main di sana ditambah lagi dengan jarinya yang bergerak keluar masuk
nonokku dari samping cd bikini ku. Aku sampai meremas-remas toket dan menggigit
jariku sendiri karena tidak kuat menahan rasanya yang geli-geli enak itu hingga
akhirnya tubuhku mengejang dan nonokku mengeluarkan cairan hangat. Dengan merem
melek aku menjambak rambut Mas Barno. Segera tangannya pun mengurai pengikat cd
bikiniku sehingga aku sudah telanjang bulat terbaring dihadapannya, siap untuk
digarap sepuasnya. Dia segera menyeruput nonokku sampai kurasakan cairanku
tidak keluar lagi, barulah Mas Barno melepaskan kepalanya dari situ, nampak
mulutnya basah oleh cairan cintaku.
“Jembut kamu lebat ya War, pasti napsu kamu
besar. Kamu gak puas kan kalo cuma dientot satu ronde”, katanya.
Belum beres aku mengatur nafasku yang memburu,
mulutku sudah dilumatnya dengan ganas. Kurasakan aroma cairan cintaku sendiri
pada mulutnya yang belepotan cairan itu. Aku agak kewalahan dengan lidahnya
yang bermain di rongga mulutku. Setelah beberapa menit baru aku bisa
beradapatasi, kubalas permainan lidahnya hingga lidah kami saling membelit dan
mengisap.
“Mawar ga tahan lagi Mas, Mawar emut kontol Mas ya” kataku.
Mas Barno langsung
bangkit dan berdiri di sampingku, melepaskan semua yang nempel dibadannya dan
menyodorkan kontolnya. kontolnya sudah keras sekali, besar dan panjang. Tipe
kontol yang menjadi kegemaranku. Masih dalam posisi berbaring di dipan,
kugenggam kontolnya, kukocok dan kujilati sejenak sebelum kumasukkan ke mulut.
Mulutku terisi penuh oleh
kontolnya, itu pun tidak menampung seluruhnya paling cuma masuk 3/4nya saja.
Aku memainkan lidahku mengitari kepala kontolnya, terkadang juga aku menjilati
lubang kencingnya sehingga Mas Barno bergetar dan mendesah-desah keenakan. Satu
tangannya memegangi kepalaku dan dimaju-mundurkannya pinggulnya sehingga aku
gelagapan.
“Eemmpp..nngg..!” aku
mendesah tertahan karena nyaris kehabisan nafas, namun tidak dipedulikannya.
Kepala kontol itu
berkali-kali menyentuh dinding kerongkonganku. Kemudian kurasakan ada cairan
memenuhi mulutku. Aku berusaha menelan pejunya itu, tapi karena banyaknya
pejunya meleleh di sekitar bibirku. Belum habis semburannya, dia menarik keluar
kontolnya, sehingga semburan berikut mendarat disekujur wajahku. Kuseka wajahku
dengan tanganku. Sisa-sisa peju yang menempel di jariku kujilati sampai habis.
Saat itu mendadak pintu pager terbuka dan Wishnu muncul dari sana, dia melongo
melihat kami berdua yang sedang bugil.
“Wish, mau ikutan gak”,
tanya Mas Barno sambil tersenyum.
“Kita makan dulu ya”. Segera kita menyantap makanan yang dibawa Wishnu sampai habis.
“Kita makan dulu ya”. Segera kita menyantap makanan yang dibawa Wishnu sampai habis.
Sambil makan, kulihat
jakunnya Wishnu turun naik melihat kepolosan tubuhku, meskipun agak gugup
matanya terus tertuju ke toketku. Aku mengelus-elus kontolnya dari luar
celananya, membuatnya terangsang
Akhirnya Wishnu mulai berani memegang toketku, bahkan meremasnya. Aku sendiri membantu melepas kancing bajunya dan meraba-raba dadanya.
Akhirnya Wishnu mulai berani memegang toketku, bahkan meremasnya. Aku sendiri membantu melepas kancing bajunya dan meraba-raba dadanya.
“War, toketnya gede juga
ya.. enaknya diapain ya”, katanya sambil terus meremasi toketku.
Dalam posisi memeluk
itupun aku perlahan membuka pakaiannya. Nampaklah kontolnya cukup besar,
walaupun tidak sebesar kontol Mas Barno, tapi kelihatannya lebih panjang.
Kugenggam kontolnya, kurasakan kontolnya bergetar dan mengeras. Pelan-pelan
tubuhku mulai menurun hingga berjongkok di hadapannya, tanpa basa-basi lagi
kumasukkan kontolnya ke mulut, kujilati dan kuemut-emut hingga Wishnu mengerang
keenakan.
“Enak, Jok”, tanya Mas
Barno yang memperhatikan Wishnu agak grogi menikmati emutanku.
Mas Barno lalu mendekati
kami dan meraih tanganku untuk mengocok kontolnya. Secara bergantian mulut dan
tanganku melayani kedua kontol yang sudah menegang itu. Tidak puas hanya
menikmati tanganku, sesaat kemudian Mas Barno pindah ke belakangku, tubuhku
dibuatnya bertumpu pada lutut dan kedua tanganku.
Aku mulai merasakan kontolnya menyeruak masuk ke dalam nonokku. Seperti biasa, mulutku menganga mengeluarkan desahan meresapi inci demi inci kontolnya memasuki nonokku. Aku dientotnya dari belakang, sambil menyodok, kepalanya merayap ke balik ketiak hingga mulutnya hinggap pada toketku. Aku menggelinjang tak karuan waktu pentil kananku digigitnya dengan gemas, kocokanku pada kontol Wishnu makin bersemangat.
Aku mulai merasakan kontolnya menyeruak masuk ke dalam nonokku. Seperti biasa, mulutku menganga mengeluarkan desahan meresapi inci demi inci kontolnya memasuki nonokku. Aku dientotnya dari belakang, sambil menyodok, kepalanya merayap ke balik ketiak hingga mulutnya hinggap pada toketku. Aku menggelinjang tak karuan waktu pentil kananku digigitnya dengan gemas, kocokanku pada kontol Wishnu makin bersemangat.
Rupanya aku telah
membuat Wishnu ketagihan, dia jadi begitu bernafsu memaju-mundurkan pinggulnya
seolah sedang ngentot. Kepalaku pun dipeganginya dengan erat sampai kesempatan
untuk menghirup udara segar pun aku tidak ada. Akhirnya aku hanya bisa pasrah
saja dientot dari dua arah oleh mereka, sodokan dari salah satunya menyebabkan
kontol yang lain makin menghujam ke tubuhku. kontol Mas Barno menyentuh bagian
terdalam dari nonokku dan ketika kontol Wishnu menyentuh kerongkonganku, belum
lagi mereka terkadang memainkan toket atau meremasi pantatku.
Aku serasa terbang
melayang-layang dibuatnya hingga akhirnya tubuhku mengejang dan mataku
membelakak, mau menjerit tapi teredam oleh kontol Wishnu. Bersamaan dengan itu
pula entotan Mas Barno terasa makin bertenaga. Kami pun nyampe bersamaan, aku
dapat merasakan pejunya yang menyembur deras di dalamku, kemudian meleleh
keluar lewat selangkanganku. Setelah nyampe, tubuhku berkeringat, mereka
agaknya mengerti keadaanku dan menghentikan kegiatannya.
“War, aku pengen ngen
totin nonok kamu juga”, kata Wishnu.
Aku cuma mengangguk,
lalu dia bilang lagi,
“Tapi Mawar istirahat
aja dulu, kayanya masih cape deh”. Aku turun ke kolam, dan duduk berselonjor di
daerah dangkal untuk menyegarkan diriku.
Mereka berdua juga ikut
turun ke kolam, Mas Barno duduk di sebelah kiriku dan Wishnu di kananku. Kami
mengobrol sambil memulihkan tenaga, selama itu tangan jahil mereka selalu saja
meremas atau mengelus dada, paha, dan bagian sensitif lainnya.
“War, aku masukin
sekarang aja ya, udah ga tahan daritadi belum rasain nonok kamu” kata Wishnu
mengambil posisi berlutut di depanku.
Dia kemudian membuka
pahaku setelah kuanggukan kepala,dia mengarahkan kontolnya yang panjang dan
keras itu ke nonokku, tapi dia tidak langsung menusuknya tapi menggesekannya
pada bibir nonokku sehingga aku berkelejotan kegelian dan meremas kontol Mas
Barno yang sedang menjilati leher di bawah telingaku.
“Aahh.. Wish, cepet
masukin dong, udah kebelet nih!” desahku tak tertahankan.
Aku meringis saat dia
mulai menekan masuk kontolnya. Kini nonokku telah terisi oleh kontolnya yang
keras dan panjang itu, yang lalu digerakkan keluar masuk nonokku.
“Wah.. seret banget
nonok kamu War”, erangnya.
Setelah 15 menit dia gen
tot aku dalam posisi itu, dia melepas kontolnya lalu duduk berselonjor dan
manaikkan tubuhku ke kontolnya. Dengan refleks akupun menggenggam kontol itu
sambil menurunkan tubuhku hingga kontolnya amblas ke dalam nonokku. Dia
memegangi kedua bongkahan pantatku, secara bersamaan kami mulai menggoyangkan
tubuh kami. Desahan kami bercampur baur dengan bunyi kecipak air kolam, tubuhku
tersentak-sentak tak terkendali, kepalaku kugelengkan kesana-kemari, kedua
toketku yang terguncang-guncang tidak luput dari tangan dan mulut mereka.
Wishnu memperhatikan kontolnya sedang keluar masuk di nonokku. Goyangan kami
terhenti sejenak ketika Mas Barno tiba-tiba mendorong punggungku sehingga
pantatku semakin menungging dan toketku makin tertekan ke wajah Wishnu. Mas
Barno membuka pantatku dan mengarahkan kontolnya ke sana.
“Aduuh.. pelan-pelan
Mas, sakit ” rintihku waktu dia
mendorong masuk kontolnya.
mendorong masuk kontolnya.
Bagian bawahku rasanya
sesak sekali karena dijejali dua kontol kontol besar. Kami kembali bergoyang,
sakit yang tadi kurasakan perlahan-lahan berubah menjadi rasa nikmat. Aku
menjerit sejadi-jadinya ketika Mas Barno menyodok pantatku dengan kasar,
kuomeli dia agar lebih lembut dikit. Bukannya mendengar, Mas Barno malah makin
buas menggentotku. Wishnu melumat bibirku dan memainkan lidahnya di dalam
mulutku agar aku tidak terlalu ribut. Hal itu berlangsung sekitar 20 menit
lamanya sampai aku merasakan tubuhku seperti mau meledak, yang dapat kulakukan
hanya menjerit panjang dan memeluk Wishnu erat-erat sampai kukuku mencakar
punggungnya. Selama beberapa detik tubuhku menegang sampai akhirnya melemas
kembali dalam dekapan Wishnu.
Namun mereka masih saja
memompaku tanpa peduli padaku yang sudah lemas ini. Erangan yang keluar dari
mulutku pun terdengar makin tak bertenaga. Tiba-tiba pelukan mereka terasa
makin erat sampai membuatku sulit bernafas, serangan mereka juga makin dahsyat,
pentilku disedot kuat-kuat oleh Wishnu, dan Mas Barno menjambak rambutku. Aku
lalu merasakan peju hangat menyembur di dalam nonok dan pantatku, di air nampak
sedikit cairan peju itu melayang-layang. Mereka berdua pun terkulai lemas
diantara tubuhku dengan kontol masih tertancap.
Setelah dilanda badai yang sangat dahsyat tadi mereda, akupun mengajak mereka naik ke lantai dua. Sambil mengelap tubuh seksi ku yang basah kuyup, aku berjalan menuju kamar mandi. Mereka mengikutiku dan ikut mandi bersama. Disana aku cuma duduk, merekalah yang menyiram, menggosok, dan menyabuniku tentunya sambil menggerayangi. Memek dan toketku paling lama mereka sabuni sampai aku menyindir
“Lho.. kok yang disabun disitu-situ aja sih,
mandinya ga beres-beres dong, dingin nih” disambut gelak tawa kami.
Setelah itu, giliran
akulah yang memandikan mereka, saat itulah nafsu mereka bangkit lagi, akupun
mengemut kontol mereka secara bergantian sehingga langsung saja napsu mereka
memuncak. aku segera diseret ke ranjang. Mas Barno mendapat giliran pertama,
kelihatannya mereka dia main berdua aja dengan ku. Jembutku yang lebat langsung
menjadi sasaran, kemudian salah satu jarinya sudah mengelus² Memekku. Otomatis aku mengangkangkan
pahaku sehingga dia mudah mengakses Memekku lebih lanjut. Segera kontolnya yang
besar, panjang dan sangat keras aku genggam dan kocok².
“War, diisep dong”,
pintanya. Kepalanya kujilat² sebentar kemudian kumasukkan ke mulutku. Segera
kekenyot pelan², dan kepalaku mengangguk² memasukkan kontolnya keluar masuk
mulutku, kenyotanku jalan terus.
“Ah, enak War, baru diisep mulut atas aja udah nikmat ya, apalagi kalo yg ngisep mulut bawah”, erangnya keenakan.
“Ah, enak War, baru diisep mulut atas aja udah nikmat ya, apalagi kalo yg ngisep mulut bawah”, erangnya keenakan.
Tangannya terus saja mengelus² Meki ku yang
sudah basah karena napsuku sudah memuncak.
“War, kamu udah napsu banget ya, Memek kamu udah
basah begini”, katanya lagi.
kontolnya makin seru kuisep²nya. Kulihat Wishnu
sedang mengelus² kontolnya yang sudah ngaceng berat melihat Mas Barno menggarap
aku. Tiba² dia mencabut kontolnya dari mulutku dan segera menelungkup diatas
badanku. kontolnya diarahkan ke Memekku, ditekannya kepalanya masuk ke Memekku.
terasa banget Memekku meregang kemasukan kepala kontol yang besar, dia mulai
mengenjotkan kontolnya pelan, keluar masuk Memekku. Tambah lama tambah cepat
sehingga akhirnya seluruh kontolnya yang panjang ambles di Memekku.
“Enak Mas , kontol Mas bikin Memek Mawar sesek,
dienjot yang keras Mas “, rengekku keenakan.
enjotan kontolnya makin cepat dan keras, aku
juga makin sering melenguhkenikmatan, apalagi kalo dia mengenjotkan kontolnya
masuk dengan keras, nikmat banget rasanya. Gak lama dientot aku udah merasa mau
nyampe
“Mas lebih cepet
ngenjotnya dong, Mawar udah mau nyampe”, rengekku.
“Cepat banget War, Mas belum apa²? jawabnya sambil mempercepat lagi enjotan kontolnya. Akhirnya aku menjerit keenakan “Mas, Mawar nyampe mas , aah”, aku menggelepar kenikmatan.
“Cepat banget War, Mas belum apa²? jawabnya sambil mempercepat lagi enjotan kontolnya. Akhirnya aku menjerit keenakan “Mas, Mawar nyampe mas , aah”, aku menggelepar kenikmatan.
Dia masih terus saja mengenjotkan Kontolnya
keluar masuk dengan cepat dan keras. Tiba² dia mencabut kontolnya dari Memekku.
“Kok dicabut Mas, kan
belum ngecret”, protesku.
Dia diem saja tapi menyuruh aku menungging di pinggir ranjang, rupanya dia mau gaya anjing.
“Mas, masukkin diMemek Mawar aja ya, kalo dipantat gak asik”, pintaku.
Dia diem saja tapi menyuruh aku menungging di pinggir ranjang, rupanya dia mau gaya anjing.
“Mas, masukkin diMemek Mawar aja ya, kalo dipantat gak asik”, pintaku.
Dia diam saja. Segera kontolnya ambles lagi di
Memekku dengan gaya baru ini. Dia berdiri sambil memegang pinggulku. Karena
berdiri, enjotan kontolnya keras dan cepat, lebih cepat dari yang tadi,
gesekannya makin kerasa di Memekku dan masuknya rasanya lebih dalem lagi,
“Mas , nikmat”, erangku lagi.
Jarinya terasa mengelus² pantatku, tiba² salah
satu jarinya disodokkan ke lubang pantatku, aku kaget sehingga mengejan.
Rupanya Memekku ikut berkontraksi meremas kontol besar panjang yang sedang
keluar masuk,
“Aah War, nikmat banget, empotan Memek kamu
kerasa banget”, erangnya sambil terus saja mengenjot Memekku.
Sementara itu sambil mengenjot dia agak
menelungkup di punggungku dan tangannya meremas² toketku, kemudian tangannya
menjalar lagi ke memek ku, sambil dientot memek ku dikilik²nya dengan
tangannya. Nikmat banget dien tot dengan cara seperti itu.
“Mas , nikmat banget ngentot sama Mas , Mawar
udah mau nyampe lagi. Cepetan enjotannya Mas ,” erangku saking nikmatnya.
Dia sepertinya juga udah mau ngecret, segera dia
memegang pinggulku lagi dan mempercepat enjotan kontolnya. Tak lama kemudian….
“Mas, Mawar mau nyampe lagi, Mas , cepetan dong
enjotannya, aah”, akhirnya aku mengejang lagi keenakan.
Gak lama kemudian dia mengentotkan kontolnya
dalem² di Memekku dan terasa pejunya ngecret.
“Aah War, nikmat
banget”, diapun agak menelungkup diatas punggungku.
Karena lemas, aku telungkup diranjang dan dia masih menindihku, kontolnya tercabut dari Memekku.
“Mas , nikmat deh, sekali entot aja Mawar bisa nyampe ² kali. Abis ini giliran Wishnu ya”, kataku.
“Iya”, jawabnya sambil berbaring disebelahku.
Karena lemas, aku telungkup diranjang dan dia masih menindihku, kontolnya tercabut dari Memekku.
“Mas , nikmat deh, sekali entot aja Mawar bisa nyampe ² kali. Abis ini giliran Wishnu ya”, kataku.
“Iya”, jawabnya sambil berbaring disebelahku.
Aku memeluknya dan dia mengusap² rambutku.
“Kamu pinter banget
muasin lelaki ya War”, katanya lagi.Aku hanya tersenyum
“Mas, Mawar mau ke kamar mandi, lengket badan rasanya”, aku pun bangkit dari ranjang dan menuju ke kamar mandi.
“Mas, Mawar mau ke kamar mandi, lengket badan rasanya”, aku pun bangkit dari ranjang dan menuju ke kamar mandi.
Selesai membersihkan diri, aku keluar dari kamar
mandi telanjang bulat, kulihat Mas Barno sudah tidak ada dikamar. Wishnu sudah
berbaring diranjang. Aku tersenyum saja dan berbaring disebelahnya. Dia segera
mencium bibirku dengan penuh napsu. kontolnya ku elus². Lidahku dan lidahnya
saling membelit dan kecupan bibir berbunyi saking hotnya berciuman. Tangannya
juga mengarah kepahaku. Aku segera saja mengangkangkan pahaku, sehingga dia
bisa dengan mudah mengobok² Memekku. Sambil terus mencium bibirku, tangannya
kemudian naik meremas² toketku. Pentilku diplintir²nya
“Wish enak, Mawar udah napsu lagi nih”, erangku.
Tanganku masih mengocok kontolnya yang sudah
keras banget. Kemudian ciumannya beralih ke toketku. Pentilku yang sudah
mengeras segera diemutnya dengan penuh napsu
“Wish, nikmat banget “, erangku.
Diapun menindihku sambil terus menjilati
pentilku. Jilatannya turun keperutku, kepahaku dan akhirnya mendarat di
Memekku.
“Aah Wish , enak banget, belum dientot aja udah
nikmat banget”, erangku.
Aku menggeliat² keenakan, tanganku meremas²
sprei ketika dia mulai menjilati Memek dan i tilku. Pahaku tanpa sengaja
mengepit kepalanya dan rambutnya kujambak, aku mengejang lagi, aku nyampe
sebelum dientot. Dia pinter banget merangsang napsuku. Aku telentang terengah²,
sementara dia terus menjilati Memekku yang basah berlendir itu.
Dia bangun dan kembali mencium bibirku, dia
menarik tanganku minta dikocok kontolnya. Dia merebahkan dirinya, aku bangkit
menuju selangkangannya dan mulai mengemut kontolnya.
“War, kamu pinter banget sih”, dia memuji.
Cukup lama aku mengemut kontolnya. Sambil
mengeluar masukkan di mulutku, kontolnya kuisep kuat². Dia merem melek
keenakan. Kemudian aku ditelentangkan dan dia segera menindihku. Aku sudah
mengangkangkan pahaku lebar². Dia menggesek²kan kepala kontolnya di bibir
Memekku, lalu dienjotkan masuk,
“Wish , enak”, erangku.
Dia mulai mengenjotkan kontolnya keluar masuk
pelan² sampai akhirnya blees, kontolnya nancep semua di Memekku.
“War, Memekmu sempit
banget, padahal barusan kemasukan kontol berkali²ya”, katanya.
“Tapi enak kan, abis kontol kamu gede dan panjang sampe Memek Mawar kerasa sempit”, jawabku terengah.
Dia mulai mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan cepat, bibirku diciumnya.
“Enak Wish, aah”, erangku keenakan.
enjotannya makin cepat dan keras, pinggulku sampe bergetar karenanya. Terasa Memekku mulai berkedut²,
“Wish lebih cepet dong, enak banget, Mawar udah mau nyampe”, erangku.
“Cepet banget War, aku belum apa²?, jawabnya.
“Abisnya kontol kamu enak banget sih gesekannya”, jawabku lagi.
enjotannya makin keras, setiap ditekan masuk amblesnya dalem banget rasanya. Itu menambah nikmat buat aku
“Terus Wish , enak”. Toketku diremas² sambil terus mengenjotkan kontolnya keluar masuk.
“Terus Wish , lebih cepat, aah, enak Wish, jangan brenti, aakh…” akhirnya aku mengejang, aku nyampe nikmat banget rasanya.
“Tapi enak kan, abis kontol kamu gede dan panjang sampe Memek Mawar kerasa sempit”, jawabku terengah.
Dia mulai mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan cepat, bibirku diciumnya.
“Enak Wish, aah”, erangku keenakan.
enjotannya makin cepat dan keras, pinggulku sampe bergetar karenanya. Terasa Memekku mulai berkedut²,
“Wish lebih cepet dong, enak banget, Mawar udah mau nyampe”, erangku.
“Cepet banget War, aku belum apa²?, jawabnya.
“Abisnya kontol kamu enak banget sih gesekannya”, jawabku lagi.
enjotannya makin keras, setiap ditekan masuk amblesnya dalem banget rasanya. Itu menambah nikmat buat aku
“Terus Wish , enak”. Toketku diremas² sambil terus mengenjotkan kontolnya keluar masuk.
“Terus Wish , lebih cepat, aah, enak Wish, jangan brenti, aakh…” akhirnya aku mengejang, aku nyampe nikmat banget rasanya.
Padahal dengan Mas Barno, aku udah nyampe ²
kali, nyampe kali ini masih terasa nikmat banget. Aku memeluk pinggangnya
dengan kakiku, sehingga rasanya makin dalem kontolnya nancep. Memekku
kudenyut²kan meremas kontolnya sehingga dia melenguh
“Enak War, empotan Memek kamu hebat banget, aku
udah mau ngecret, terus diempot War”, erangnyasambil terus mengenjot
Memekku.Akhirnya bentengnya jebol juga. Pejunya ngecret didalam Memekku, banyak
banget kerasa nyemburnya “War, aakh, aku ngecret War, nikmatnya Memek kamu”,
erangnya. Dia menelungkup diatas badanku, bibirku diciumnya. “Trima kasih ya
War, kamu bikin aku nikmat banget”. Setelah kontolnya mengecil, dicabutnya dari
Memekku dan dia berbaring disebelahku. Aku lemes banget walaupun nikmat sekali.
Tanpa terasa aku tertidur disebelahnya.
Aku terbangun karena merasa ada jilatan di
Memekku, ternyata Mas Barno yang masih pengen ngentotin aku lagi. kulihat
kontolnya sudah ngaceng lagi. Memekku dijilatinya dengan penuh napsu. Pahaku
diangkatnya keatas supaya Memekku makin terbuka.
“Mas , nikmat banget mas jilatannya”, erangku.
Ngantukku sudah hilang karena rasa nikmat itu.
Aku meremas² toketku sendiri untuk menambah nikmatnya jilatan di Memekku.
Pentilku kuplintir² juga. Kemudian memek ku diisep²nya sambil sesekali
menjilati Memekku, menyebabkan Memekku sudah banjir lagi. Aku menggelepar²
ketika itilku diemutnya. Cukup lama memek ku diemutnya sampai akhirnya kakiku
dikangkangkan.
“Mas, masukin dong Mas ,
Mawar udah pengen dientot”, rengekku. Dia langsung menindih tubuhku, kontolnya
diarahkan ke Memekku. Begitu kepala kontolnya menerobos masuk,
“Yang dalem Mas , masukin aja semuanya sekaligus, ayo dong Mas “, rengekku karena napsuku yang sudah muncak.
“Yang dalem Mas , masukin aja semuanya sekaligus, ayo dong Mas “, rengekku karena napsuku yang sudah muncak.
Dia langsung mengenjotkan kontolnya dengan keras
sehingga sebentar saja kontolnya sudah nancap semuanya diMemekku. Kakiku segera
melingkari pinggangnya sehingga kontolnya terasa masuk lebih dalem lagi.
“Ayo Mas , dienjot dong”, rengekku lagi.
Dia mulai mengenjot Memekku dengan cepat dan
keras, uuh nikmat banget rasanya. enjotannya makin cepat dan keras, ini membuat
aku menggeliat² saking nikmatnya
“Mas , enak Mas , terus
Mas , Mawar udah mau nyampe rasanya”, erangku. Dia tidak menjawab malah
mempercepat lagi enjotan kontolnya. Toketku diremas²nya, sampe akhirnya aku
mengejang lagi,
“Mas enak, Mawar nyampe Mas , aah”, erangku lemes.
“Mas enak, Mawar nyampe Mas , aah”, erangku lemes.
Kakiku yang tadinya melingkari pinggangnya aku
turunkan ke ranjang. Dia tidak memperdulikan keadaanku, kontolnya terus saja
dienjotkan keluar masuk dengan cepat, napasnya sudah mendengus². Memekku
kudenyut²kan meremas kontolnya. Dia meringis keenakan.
“War, terus diempot War, nikmat banget rasanya.
Terus empotannya biar Mas bisa ngecret War”, pintanya.
Sementara itu enjotan kontolnya masih terus
gencar meroWish Memekku. Toketku kembali diremas²nya, pentilnya diplintir²nya.
“Mas , Mawar kepengin ngerasain lagi disemprot
peju Mas “, kataku.
Terus saja kontolnya dienjotkan keluar masuk
Memekku dengan cepat dan keras, sampai akhirnya…
“War, aku mau ngecret
War, aah”, erangnya dan terasa semburan pejunya mengisi bagian terdalam
Memekku. Nikmat banget rasanya disemprot peju anget. Dia ambruk dan memelukku
erat²,
“War, nikmat banget deh ngentot ama kamu”, katanya.
“War, nikmat banget deh ngentot ama kamu”, katanya.
Setelah beristirahat sebentar, aku segera
membersihkan diri dan berpakaian. Kami kembali ke Jakarta. Diperjalanan pulang
aku hanya terkapar saja dikursi mobil. Lemes banget abis dien tot ² cowok
berkali².
“Mas, jangan lupa orbitin
Mawar ya”, kataku.
“Jangan kawatir, selama Mas masih bisa ngerasain empotan Memek kamu, pasti kamu melejit keatas deh. Bener gak Wish”, jawabnya.
“Jangan kawatir, selama Mas masih bisa ngerasain empotan Memek kamu, pasti kamu melejit keatas deh. Bener gak Wish”, jawabnya.
0 komentar :
Posting Komentar