Hari ini aku dan teman-temanku berencana ke
pulau Lombok setelah beberapa hari kami berada di pula Dewata, Chika dan Dona
mengajak aku ke sebuah pulau kecil di Lombok, menginap beberapa malem. Mereka
akan membawa pasangan masing², sedang aku gak punya pasangan.
“Nanti di pulau ada
senior trainer untuk snorkeling dan diving, orangnya berumur emaptpuluh
tahunan, ganteng dan tegap badannya. Tipe kamu banget deh Tha. Kamu bisa
partneran sama dia”, kata Dona.
“Iya, kalo gak aku bengong, sedang kalian berdua asik dengan pasangan masing²?, jawabku. Setibanya di sebuah pantai setelah makan siang, aku dikenalkan Dona dengan mas Johan, trainer yang dia sebutkan itu.Cerita Panas Dewasa
“Iya, kalo gak aku bengong, sedang kalian berdua asik dengan pasangan masing²?, jawabku. Setibanya di sebuah pantai setelah makan siang, aku dikenalkan Dona dengan mas Johan, trainer yang dia sebutkan itu.Cerita Panas Dewasa
Orangnya ganteng juga dan perawakannya tegap,
maklumlah untuk olahraga air seperti itu perlu stamina yang tinggi, apalagi dia
harus mengajari orang yang akan melakukan diving, kalo snorkeling katanya
relatif mudah.
“Mas, staf pulau ya”,
kataku membuka pembicaraan ketika speedboat meluncur meninggalkan pantai.
“Oh enggak, aku hanya bantu bantu pulau untuk acara diving dan snorkeling. Kalo ada permintaan, pulau akan kontak aku. Ertha senang diving?”
“Belon pernah mas, susah ya kalo mo diving. Temenku juga pada belon pernah diving”.
“Kalo gitu kita snorkeling aja, gak susah kok, cuma ngambang sambil menikmati panorama bawah laut. Di pulau ada lokasi yang sangat indah untuk snorkeling. Kalo mau diving sedikit sambil snorkeling juga bisa, gak dalem kok lautnya”.
“Kalo diving kan butuh peralatan, mas”
“Gak usah, dilokasi snorkeling lautnya gak dalem, tahan napas sebentar bisa kok nyilem sedikit. Nanti deh aku ajari”
“Oh enggak, aku hanya bantu bantu pulau untuk acara diving dan snorkeling. Kalo ada permintaan, pulau akan kontak aku. Ertha senang diving?”
“Belon pernah mas, susah ya kalo mo diving. Temenku juga pada belon pernah diving”.
“Kalo gitu kita snorkeling aja, gak susah kok, cuma ngambang sambil menikmati panorama bawah laut. Di pulau ada lokasi yang sangat indah untuk snorkeling. Kalo mau diving sedikit sambil snorkeling juga bisa, gak dalem kok lautnya”.
“Kalo diving kan butuh peralatan, mas”
“Gak usah, dilokasi snorkeling lautnya gak dalem, tahan napas sebentar bisa kok nyilem sedikit. Nanti deh aku ajari”
Cuaca sangat cerah, laut sepertinya tanpa ombak
sehingga perjalanan menuju ke pulau tanpa hambatan apa². Sesampai di pulau ke 2
temanku langsung cek in ke penginapan masing² dengan pasangannya. Kami
mendapatkan penginapan yang terapung di laut, letaknya agak berjauhan. Aku
dapat penginapan yang paling menjorok ke laut. Segera aku cuma mengenakan
bikini ku karena mas Johan sudah menunggu untuk snorkeling. Mas Johan
membelalak melihat bodiku yang tertutup bikini yang minim itu. Toketku seakan
mau tumpah dari bra bikiniku yang aga kekecilan.
“Tha kamu seksi amat”.
Aku hanya tersenyum mendengarnya. Dia memberiku
kacamata snorkeling yang ada perati untuk bernapas. aku gak tau ke² temanku
lagi ngapain sama pasangannya. Mula² kita latihan dulu di kolam renang untuk
membiasakan diri dengan kacamata snorkeling itu dan sepatu kataknya.
“Kamu mau diving sedikit
gak Tha, kalo mau gak usah pake pelampung”
“Iya deh mas, mau. Gak dalem kan lautnya”
“Temen² kamu gak mau ikutan snorkeling”
“Gak tau pada kemana, kalo udah sama cowoknya masing² ya asik sendiri lah, Ertha sama mas aja? Soalnya gak punya cowok sih” Kata ku.
“Masak sih, kamu kan cantik, seksi lagi, masak gak ada cowok yang mau, aku aja mau kok”
“Iya deh mas, mau. Gak dalem kan lautnya”
“Temen² kamu gak mau ikutan snorkeling”
“Gak tau pada kemana, kalo udah sama cowoknya masing² ya asik sendiri lah, Ertha sama mas aja? Soalnya gak punya cowok sih” Kata ku.
“Masak sih, kamu kan cantik, seksi lagi, masak gak ada cowok yang mau, aku aja mau kok”
Dia mulai menggodaku. Aku hanya tersenyum
mendengar celetukan usilnya. Kami mulai latihan di kolam renang. Setelah aku
terbiasa dengan kaca mata itu, aku diajaknya ke lokasi diantar dengan speedboat
pulau. Sampai dilokasi, aku langsung nyebur ke laut ditemani mas Johan, sedang
speedboat kembali ke pulau, dijanjikan akan dijemput lagi setelah kami puas
bersnorkeling. Pemandangan bawah airnya indah sekali, jauh lebih indah
katimbang ngeliat di akuarium laut.
Tidak puas hanya snorkeling saja, mas Johan
mengajakku sedikit diving. Aku diajarinya sebentar untuk bagaimana menahan
napas, kemudian kami menyelam. Aku bisa lebih dekat dengan objek yang kulihat
dari permukaan. Karena gak bisa menahan napas lama, sebentar² aku harus
kepermukaan untuk menahan napas. Tapi menyenangkanlah bersama mas Johan di
laut. Mas Johan pun mulai usil, beberapa kali toketku sengaja digesek dengan
lengannya. Aku kembali tersenyum membiarkan. Dia makin berani, toketku malah
dirabanya.
“Tha, kamu napsuin deh”
katanya to the point.
“Masak sih mas napsu ngeliat Ertha”
“Iya lah Tha, toket kamu montok banget, aku pengen ngeremes jadinya” katanya sambil langsung meremes toketku.
“Mas…”, keluhku.
“Tuh yang jemput sudah dateng”.
“Masak sih mas napsu ngeliat Ertha”
“Iya lah Tha, toket kamu montok banget, aku pengen ngeremes jadinya” katanya sambil langsung meremes toketku.
“Mas…”, keluhku.
“Tuh yang jemput sudah dateng”.
Aku gak tau berapa lama, kita main² dilaut, tapi
kayanya matahari sudah condong ke barat ketika kami sampai di pulau. Mas Johan
mengajakku ke kolam renang lagi untuk main air. Di kolam renang, Dona dan Chika
sedang main air juga dengan pasangannya masing², mereka juga pake bikini yang
seksi. Terutama Dona yang toketnya paling besar dari kami bertiga. Cowoknya
tanpa sungkan meremas² toket Dona, Dona hanya cekikikan aja. Juga Chika yang
diremas² oleh cowoknya. Karena kami ke pulau ketika week day, maka di pulau
tidak ada tamu lain selain kita.
“Darimana Tha”, tanya Chika.
“Aku snorkeling sama mas Johan, asik deh”
“Kok gak ngajak²?, protes Dona
“Aku nunggu kalian gak keluar² dari penginapan, makanya ditinggal. Tapi kalo ada kalia malah mengganggu aku dan mas Johan”
“Aku snorkeling sama mas Johan, asik deh”
“Kok gak ngajak²?, protes Dona
“Aku nunggu kalian gak keluar² dari penginapan, makanya ditinggal. Tapi kalo ada kalia malah mengganggu aku dan mas Johan”
Kami main² dikolam sampe lewat magrib, mas
Johanpun dengan napsunya meremas² toketku terus. Aku membalas dengan meremas
kontolnya. Terasa kontolnya sudah keras sekali dibalik celana pendek
gombrongnya. Yang mengejutkanku ukurannya, terasa besar sekali dan panjang,
kontol kesukaanku.
“Mas besar sekali”,
bisikku.
“Mau ngerasain Tha, belon pernah ya ngerasain yang besar seperti punyaku” jawabnya sambil berbisik juga.
“Mau ngerasain Tha, belon pernah ya ngerasain yang besar seperti punyaku” jawabnya sambil berbisik juga.
Karena sudah gelap, kami balik ke penginapan
masing², mas Johan ikut ke penginapan ku walaupun pulau menyediakan kamar
untuknya diperumahan staf. Dia duduk saja di teras yang menghadap ke laut,
sementara aku mandi. Aku mengenakan celana super pendek dan bra bikini. Dia
tetap saja memakai celana gombrongnya walaupun basah. Kita langsung menuju ke
ruang makan karena perut sudah keroncongan. Kami makan malem sembari ngobrol
dan becanda². Mas Johan mengelus² pahaku terus. Paha kukangkangkan. Aku jadi
menggeliat² karena rabaannya pada paha bagian dalam
“Aah”, erangku, karena
napsuku mulai naik
“Kenapa Tha, napsu ya”, katanya
“Tangan mas nakal sih”, kataku terengah
“Abis kamu napsuin sih”, jawabnya dengan tetap ngelus² pahaku, elusannya makin lama makin naik ke atas. Kini tangannya mulai meraba dan meremes Memek legit ku dari luar celana pendekku, Aku semakin terangsang karena ulahnya
“Aku jadi napsu nih”, bisikku.
“Kenapa Tha, napsu ya”, katanya
“Tangan mas nakal sih”, kataku terengah
“Abis kamu napsuin sih”, jawabnya dengan tetap ngelus² pahaku, elusannya makin lama makin naik ke atas. Kini tangannya mulai meraba dan meremes Memek legit ku dari luar celana pendekku, Aku semakin terangsang karena ulahnya
“Aku jadi napsu nih”, bisikku.
Baiknya temen²ku sudah selesai makan dan ngajak
karaokean. Aku terbebas dari elusan mas Johan. Di ruang karaoke, kami nyanyi²
bergantian. Bosen karaoke, mas Johan minta dvd sama operator karaoke dan
memutarnya, ternyata film biru. Asiknya ceweknya tampang melayu, cowoknya bule.
Mereka maennya di kolam renang. Mulai dari ngelus, ngeremes, ngemut sampe
akhirnya ngenjot dalam berbagai posisi. Mas Johan kembali menggerayangi
toketku. Kulihat temen²ku sudah tenggelam dalam pelukan pasangannya masing². Gak
lama kemudian Dona keluar ruang, diikuti dengan Chika. Pastinya mereka akan
meneruskan acara di penginapan masing².
“Kekamar aja yuk Tha” Mas Johan berbisik.
Aku ikut saja ketika tanganku ditariknya, sambil
berpelukan kita menuju ke penginapan ku. Di penginapan, mas Johan membereskan
teras, dipan yang ada diteras dihampari selimut sebagai alas. Dia mengambil
bantal dari kamar dan mematikan lampu teras. Suasana reman² karena hanya
disinari lampu dari kamar. Romantis sekali suasananya karena hanya terdengar demburan
ombak dan terasa sekali² ada angin membelai badan.
Aku tiduran di ranjang yang sempit sehingga agak berdesakan dengan mas Johan. Dia terus meremas-remas gundukan di selangkanganku. Aku merespon dengan gerakan pinggulku yang menekan-nekan tangannya. Perlahan-lahan celana mini ku di bukanya, aku mengangkat pantatku supaya celana itu mudah dilepaskan. Terasa jarinya mulai menelusuri kancut. Dia meremas kembali gundukan yang kini hanya terlindung oleh kancut pelindung memek ku. Kemudian jarinya menguak Kancut ku berwarna ungu dari samping. Jari tengahnya dengan trampil mencari belahan Memek ku. Jari tengahnya mulai menelusuri kehangatan sekaligus kelembaban di balik jembut keritingku yang lebat. Sampai akhirnya mendarat di Memek ku.
Daging kecil itu sudah mengeras. Dia segera
berkosentrasi pada bagian itu. Aku tidak mampu menahan kenikmatan akibat
gelitikan jarinya di Memek ku. Aku makin erat memeluknya dan dia makin intensif
memainkan jariku di Memek ku. Aku tidak bisa memperkirakan berapa lama jarinya
bermain di Memek ku. Akhirnya aku mengejang. Aku nyampe.
“Kamu, belum apa² Ertha dah nyampe. Hebat banget
permainan jarinya mas Johan. Apalagi Kontolnya mas ya”, kataku terengah.
Dia mengangkangkan pahaku dan terasa hembusan
napasnya yang hangat di pahaku. Dia mulai menjilati pahaku, dari bawah bergerak
perlahan keatas sambil digigit²nya pelan. Aku menggigil menahan geli saat
lidahnya menyelisuri pahaku.
“Mas Johan pinter banget ngerangsang Ertha, udah
biasa ngerangsang cewek ya”, kataklu terengah.
Kancut ku yang minim itu dengan mudah
dilepasnya, demikian pula kutang bikiniku dan tak lama kemudian terasa lidahnya
menghunjam ke Memek legit ku yang sudah sangat basah. Aku hanya pasrah saja
atas perlakuannya, aku hanya bisa mengerang karena rangsangan pada Memek legit
ku itu. Lidahnya menyusup ke dalam Memek legit ku dan mulai bergerak keatas.
Aku makin mengejang ketika dia mulai menjilati Memek ku.
“Ertha sudah pengen di ewe”
aku mengerang saking napsunya. Dia menghentikan
aksinya, kemudian memelukku dan mencium bibirku dengan napsunya. Lidahnya
menerobos bibirku dan mencari lidahku, segera aku bereaksi yang sama sehingga
lidah kami saling membelit didalam mulutku. Pelukannya makin erat. Terasa ada
sesuatu yang mengganjal diperutku, kontolnya rupanya sudah ngaceng berat.
Tangannya mulai bergerak kebawah, meremas pantatku, sedang tangan satunya masih
ketat mendekapku. Aku menggelinjang karena remasan dipantatku dan tekanan
kontolnya yang ngaceng itu makin terasa diperutku.
“Oooohhhhhh… hhhhh….. Shhhaaaaaaahhhh”
lenguhku sementara bibirku masih terus
dikulumnya dengan penuh napsu juga. Lidahnya kemudian dikeluarkan dari mulutku,
bibirku dijilati kemudian turun ke daguku. Tangannya bergeser dari pantatku ke
arah Memek ku
“Mantap banget mas…….. Ertha ga tahan pingin
ngewe!!!! shhhhh.. OOOOHhhhh!!” Aku meracau kegilaan
kembali aku mengerang ketika jarinya mulai
mengilik Memek legit ku. Lidahnya mengarah ke leherku, dijilatinya sehingga aku
menggeliat² kegelian. Sementara itu jarinya mulai mengelus² Memek legit ku yang
sudah sangat basah itu dan kemudian kembali menjadikan Memek ku sasaran
berikutnya. Digerakkannya jarinya memutar menggesek Memek ku. Aku menjadi lemes
dipelukannya.
“Tha, bulu memek kamu lebat sekali, gak heran
napsu kamu gede banget. Dikilik sebentar aja udah basah begini, padahal baru
nyampe”, katanya sambil mengangkangkan pahaku lagi.
Dia membuka celananya, sekaligus dengan cdnya.
Ternyata kontolnya besar dan panjang, berdiri tegak karena sudah ngaceng berat.
Aku ditariknya bangun kemudian disuruh menelungkup ditembok teras. Dia
memposisikan dirinya dibelakangku, punggungku didorong sedikit sehingga aku
menjadi lebih nungging. Pahaku digesernya agar lebih membuka. Aku menggelinjang
ketika merasa ada menggesek² Memek legit ku. Memek legit ku yang sudah sangat
licin itu membantu masuknya Kontol besarnya dengan lebih mudah. Kepala
kontolnya sudah terjepit di Memek legit ku. Terasa sekali kontolnya sesek
mengganjal di selangkanganku.
“Aah, gede banget Kontol mas”, erangku.
Mas Johan diam saja, malah terus mendorong
kontolnya masuk pelan². Aku menggeletar ketika kontolnya masuk makin dalam.
Nikmat banget rasanya kemasukan kontolnya yang besar itu. Pelan² dia menarik
kontolnya keluar dan didorongnya lagi dengan pelan juga, gerakan keluar masuk
kontolnya makin cepat sehingga akhirnya dengan satu hentakan kontolnya nancep
semua di Memek legit ku.
“Aah, enak banget Kontol
mas Johan!!!”, jeritku.
“Memek mu juga legit banget Tha. Baru sekali aku ngerasain Memek se-legit Memek mu”, katanya sambil mengenjotkan kontolnya keluar masuk Memek legit ku.
“Huh”, dengusku ketika terasa kontolnya nancep semua di Memek legit ku.
“Memek mu juga legit banget Tha. Baru sekali aku ngerasain Memek se-legit Memek mu”, katanya sambil mengenjotkan kontolnya keluar masuk Memek legit ku.
“Huh”, dengusku ketika terasa kontolnya nancep semua di Memek legit ku.
Terasa biji pelernya menempel ketat di pantatku.
Memek legit ku terasa berdenyut meremes² kontolnya yang nancep dalem sekali
karena panjangnya. Tangannya yang tadinya memegang pinggulku mulai meremes
toketku dengan gemesnya. Aku menjadi menggelinjang karenanya, sementara itu
enjotan keluar masuk kontolnya makin dipercepat. Tubuhku makin bergetar
merasakan gesekan kontolnya di Memek legit ku.
“Enak , enjotin yang keras, aah, nikmatnya”,
erangku gak karuan.
Keluar masuknya kontolnya di Memek legit ku
makin lancar karena cairan Memeklegit ku makin banyak, seakan menjadi pelumas
kontolnya. Dia menelungkup dibadanku dan mencium kudukku. Aku menjadi
menggelinjang kegelian. Pinter banget dia merangsang dan memberi aku nikmat
yang luar biasa. Toketku dilepaskannya dan tangannya menarik wajahku agar
menengok ke belakang, kemudian bibirku segera diciumnya dengan napsunya.
Lidahnya kembali menyusup kedalam mulutku dan membelit lidahku.
Tangannya kembali meneruskan tugasnya meremes²
toketku. Sementara itu, kontolnya tetep dienjotkan keluar masuk dengan cepat
dan keras. Jembutnya yang kasar dan lebat itu berkali² menggesek pantatku
ketika kontolnya nancep semuanya di Memek legit ku. Aku menjadi mengerang
keenakan berkali², ini menambah semangatnya untuk makin mgencar mengenjot Memek
legit ku. Pantatku mulai bergerak mengikuti irama enjotan kontolnya. Pantatku
makin cepat bergerak maju mundur menyambut enjotan kontolnya sehingga rasanya
kontolnya nancep lebih dalem lagi di Memek legit ku.
“Terus , enjot yang keras, aah nikmat banget deh
di ewe mas”, erangku.
Dia makin seru saja mengenjot Memek legit ku
dengan kontolnya. Aku tersentak. Perutku terasa kejang menahan kenikmatan yang
luar biasa. Bibirku kembali dilumatnya, aku membalas melumat bibirnya juga,
sementara gesekan kontolnya pada Memek legit ku tetep saja terjadi. Akhirnya
aku tidak dapat menahan rangsangan lebih lama, Memek ku mengejang dan….
“Ertha nyampe aah”, teriakku.
Memek legit ku berdenyut hebat mencengkeram
kontolnya sehingga akhirnya, kontolnya mengedut mengecrotkan pejunya sampe lima
kali semburan. Terasa banget pejunya yang anget menyembur menyirami Memek legit
ku. Kontolnya terus dienjotkan keluar masuk seiring ngecretnya pejunya. Napasku
memburu, demikian juga napasnya.
“Tha, gak apa² kan aku
ngecret didalem Memek kamu”, katanya.
“Gak apa² kok mas, Ertha punya obat biar gak hamil”
Kontolnya terlepas dari jepitan Memek legit ku sehingga terasa pejunya ikut keluar mengalir di pahaku. Dia segera berbaring didipan.
“Tha, nikmat banget Memek kamu, legit dan empotannya kerasa banget”, katanya.
“Mas sudah sering Ngewein abg ya, ahli banget bikin Ertha nikmat. “ jawabku sambil menelentangkan badanku disebelahnya.
“Paling sama customer yang ngundang aku ke pulau seperti kamu gini. Ya aku milih yang bag lah, kalo sepantaran aku mana asik”, jawabnya.
“Gak apa² kok mas, Ertha punya obat biar gak hamil”
Kontolnya terlepas dari jepitan Memek legit ku sehingga terasa pejunya ikut keluar mengalir di pahaku. Dia segera berbaring didipan.
“Tha, nikmat banget Memek kamu, legit dan empotannya kerasa banget”, katanya.
“Mas sudah sering Ngewein abg ya, ahli banget bikin Ertha nikmat. “ jawabku sambil menelentangkan badanku disebelahnya.
“Paling sama customer yang ngundang aku ke pulau seperti kamu gini. Ya aku milih yang bag lah, kalo sepantaran aku mana asik”, jawabnya.
Mas Johan bangun dan masuk kamar mandi. Dia rupanya
sedang membersihkan dirinya karena sejak abis berenang di laut dia belum mandi,
sementara aku masih saja telentang di dipan menikmati sisa² kenikmatan yang
baru saja aku rasakan. Dia keluar dari kamar mandi, duduk disampingku yang
terkapar telanjang bulat.
“Kamu bener²napsuin deh
Tha, toket kamu gede dan kenceng, mana pentilnya gede lagi”, katanya. Aku hanya
tersenyum mendengar ocehannya.
“Aku paling suka liat jembut kamu, lebat banget sih. Aku paling napsu ngeliat cewek kayak kamu ini, toketnya gede kenceng dan jembutnya lebat, nikmat banget di ewenya,” katanya lagi. Dia berbaring disebelahku dan memelukku
“Tha, aku pengen lagi deh”, katanya. Aku kaget juga dengernya, baru aja ngecret udah napsu lagi
tapi aku suka lelaki kaya begini, udah kontolnya gede dan panjang, kuat lagi ngentot nya.
“Aku paling suka liat jembut kamu, lebat banget sih. Aku paling napsu ngeliat cewek kayak kamu ini, toketnya gede kenceng dan jembutnya lebat, nikmat banget di ewenya,” katanya lagi. Dia berbaring disebelahku dan memelukku
“Tha, aku pengen lagi deh”, katanya. Aku kaget juga dengernya, baru aja ngecret udah napsu lagi
tapi aku suka lelaki kaya begini, udah kontolnya gede dan panjang, kuat lagi ngentot nya.
Dia mulai menciumi leherku dan lidahnya
menjilati leherku. Aku menggelinjang dan mulai terangsang juga. Bibirku segera
diciumnya, lidahnya kembali menyusup kedalam mulutku dan membelit lidahku.
Sementara itu tangannya mulai meremes² toketku dengan gemes. Dia melepaskan
bibirku tetapi lidahnya terus saja menjilati bibirku, daguku, leherku dan
akhirnya toketku. Pentilku yang sudah mengeras dijilatinya kemudian diemutnya
dengan rakus. Aku menggeliat² karena napsuku makin memuncak juga.
“Akhhh!!! mas, Gila! Nafsu amat sehh?? tapi aku suka banget”, erangku.
Payudara ku yang sebelah
lagi diremes²nya dengan gemas dan liar. Jari²nya menggeser kebawah, keperutku,
Puserku dikorek²nya sehingga aku makin menggelinjang kegelian. Akhirnya bulu
nonok ku dielus²nya, tidak lama karena kemudian jarinya menyusup melalui
jembutku mengilik² Memek legit ku. Pahaku otomatis kukangkangkan untuk
mempermudah dia mengilik Memek legit ku. “Ooooohh.. Shhhht”, aku
melenguh saking nikmatnya. Dia membalik posisinya sehingga kepalanya ada di
Memek ku, otomatis kontolnya yang sudah ngaceng ada didekat mukaku. Sementara
dia mengilik Memek dan Memek ku dengan lidahnya, kontolnya kuremes dan
kukocok², keras banget kontolnya. Kepalanya mulai kujilati dan kuemut pelan,
lidahnya makin terasa menekan² Memek ku sehingga pantatku terangkat dengan
sendirinya.
Tak lama aku mengemut
kontolnya sebab dia segera membalikkan badannya dan menelungkup diatasku,
kontolnya ditancapkannya di Memek ku yang legit dan mulai ditekennya masuk
kedalam. Setelah nancep semua, mas Johan mulai mengenjotkan kontolnya keluar
masuk dengan cepat dan keras. Bibirku kembali dilumatnya dengan penuh napsu,
sementara itu terasa banget kontolnya mengisi seluruh ruang Memek legit ku
sampe terasa sesek. Nikmat banget Ngewe sama dia. Aku
menggeliat²kan pantatku mengiringi enjotan kontolnya itu.
Cukup lama dia mengenjotkan kontolnya keluar
masuk, tiba² dia berhenti dan mencabut kontolnya dari Memek legit ku. Dia turun
dari dipan dan duduk di kursi yang ada didekat dipan, aku dimintanya untuk
duduk dipangkuannya mengangkang diantara kedua kakinya. Dia memelukku dengan
erat. Aku sedikit berdiri supaya dia bisa mengarahkan kontolnya yang masih
ngaceng itu masuk ke Memek legit ku. Aku menurunkan badanku sehingga sedikit²
kontolnya mulai ambles lagi di Memek legit ku. Aku menggeliat merasakan
nikmatnya kontolnya mendesak masuk Memek ku sampe nancep semuanya. Jembutnya
menggesek jembutku dan biji pelernya terasa menyenggol² pantatku. Aku mulai
menaik turunkan badanku mengocok kontolnya dengan Memek ku. Dia mengemut
pentilku sementara aku aktif bergerak naik turun. Nikmat banget, kayanya lebih
nikmat dari tadi.
“Aah, enak banget deh, lebih nikmat dari yang
tadi”, erangku sambil terus menurun naikkan badanku mengocok kontolnya yang
terjepit erat di Memek ku.
Memek ku mulai berdenyut
lagi meremes² kontolnya, gerakanku makin liar, aku berusaha menancepkan
kontolnya sedalam²nya di Memek legit ku sambil mengerang². Tangannya memegang
pinggulku dan membantu agar aku terus mengocok kontolnya dengan Memek legit ku.
Aku memeluk lehernya supaya bisa tetep mengenjot kontolnya, denyutan Memek
legit ku makin terasa kuat, dia juga melenguh saking nikmatnya,
“Tha, empotan Memek mu kerasa banget deh, mau deh aku Ngewe ama kamu tiap hari”. Akhirnya aku gak bisa menahan rangsangan lebih lama dan….
“Tha, empotan Memek mu kerasa banget deh, mau deh aku Ngewe ama kamu tiap hari”. Akhirnya aku gak bisa menahan rangsangan lebih lama dan….
“Ertha nyampe, aah”,
teriakku dan kemudian aku terduduk lemas dipangkuannya. Hebatnya dia belum
ngecret juga, kayanya ronde kedua membuat dia bisa Ngewe lebih lama.
“Cape Tha”, tanyanya tersenyum sambil terus memelukku.
“He eh”, jawabku singkat.
“Cape Tha”, tanyanya tersenyum sambil terus memelukku.
“He eh”, jawabku singkat.
perlahan mas Johan mengangkat badanku dari
pangkuannya sehingga aku berdiri, kontolnya lepas dari jepitan Memek legit ku.
kontolnya masih keras dan berlumuran cairan Memek legit ku. Kembali aku
dimintanya nungging didipan, doyan banget dia dengan doggie style. Aku sih oke
aja dengan gaya apa saja karena semua gaya juga nikmat buat aku. Dia menjilati
kudukku sehingga aku menggelinjang kegelian, perlahan jilatannya turun ke
punggung. Terus turun ke pinggang dan akhirnya sampe dipinggulku. Otot perutku
terasa tertarik karena rangsangan jilatan itu.
Mulutnya terus menjilati, yang menjadi sasaran
sekarang adalah pantatku, diciuminya dan digigitnya pelan. Apalagi saat
lidahnya mulai menyapu daerah sekitar lubang pantatku. Geli rasanya. Jilatannya
turun terus kearah Memek legit ku, kakiku dikangkangkannya supaya dia bisa
menjilati Memek legit ku dari belakang. Aku lebih menelungkup sehingga pantatku
makin menungging dan Memek legit ku terlihat jelas dari belakang. Dia menjilati
Memek ku, sehingga kembali aku berteriak² minta segera di ewe.
“nakal deh mas, ayo dong Ertha cepetan di
ewenya”.
Dia berdiri dan memposisikan kontolnya dibibir
Memek ku dan dienjotkannya kedalam dengan keras sehingga nancep semua dengan
sekali enjotan. Dia mulai mengenjot Memek legit ku dengan kontolnya, makin lama
makin cepat. Aku kembali menggeliat²kan pantatku mengimbangi enjotan kontolnya
diMemek legit ku. Jika dia mengejotkan kontolnya masuk aku mendorong pantatku
kebelakang sehingga menyambut kontolnya supaya nancep sedalam²nya di Memek ku.
Toketku berguncang² ketika dia mengenjot Memek legit ku. Dia meremes² toketku
dan memlintir² pentilnya sambil terus mengenjotkan kontolnya keluar masuk.
“Terus mas, nikmat banget deh”, erangku lagi.
Enjotan berjalan terus, sementara itu aku
mengganti gerakan pantatku dengan memutar sehingga efeknya seperti meremes
kontolnya. Dengan gerakan memutar, Memek ku tergesek kontolnya setiap kali dia
mengenjotkan kontolnya masuk. Denyutan Memek legit ku makin terasa keras,
diapun melenguh
“Tha, nikmat banget
empotan Memek kamu”. Akhirnya kembali aku kalah aku nyampe lagi dengan lenguhan
panjang
“Aah nikmatnya, Ertha nyampeee”. Otot perutku mengejang dan aku ambruk ke dipan karena lemesnya.
“Aah nikmatnya, Ertha nyampeee”. Otot perutku mengejang dan aku ambruk ke dipan karena lemesnya.
Aku ditelentangkan di dipan dan segera mas Johan
menaiki tubuhku yang sudah terkapar karena lemesnya. Pahaku dikangkangkannya
dan segera dia menancapkan kembali kontolnya di Memek legit ku. Kontolnya
dengan mudah meluncur kedalam sehingga nancep semuanya karena Memek legit ku
masih licin karena cairan yang berhamburan ketika aku nyampe. Dia mulai
mengenjotkan lagi kontolnya keluar masuk. Hebat sekali staminanya, kayanya gak
ada matinya ni orang.
Aku hanya bisa terkapar menikmati sisa
kenikmatan dan rangsangan baru dari enjotan kontolnya. Dia terus mengejotkan
kontolnya dengan cepat dan keras. Dia kembali menciumi bibirku, leherku dan
dengan agak membungkukkan badan dia mengemut pentilku. Sementara itu enjotan
kontolnya tetap berlangsung dengan cepat dan keras. Aku agak sulit bergerak
karena dia agak menindih badanku, keringatku sudah bercampur aduk dengan
keringatnya. Enggak tau sudah berapa lama dia meNgewei ku sejak pertama tadi.
Dia menyusupkan kedua tangannya kepunggungku dan menciumku lagi. Kontolnya
terus saja dienjotkan keluar masuk.
Perutku mengejang lagi, aku heran juga kok aku
cepet banget mau nyampe lagi di ewe dia. Aku mulai menggeliatkan pantatku,
kuputar² mengimbangi enjotan kontolnya. Memek legit ku makin mengedut
mencengkeram kontolnya, pantatku terkadang terangkat menyambut enjotannya yang
keras, sampe akhirnya.
“terus mas, yang cepet,
Ertha udah mau nyampe lagi”, teriakku. Dia dengan gencarnya mengenjotkan
kontolnya keluar masuk dan….
“Aah Ertha nyampe lagi”, aku berteriak keenakan. Berbarengan dengan itu terasa sekali semburan pejunya yang kuat di Memek legit ku.
Diapun ngecret dan ambruk diatas badanku. Kami sama² terkulai lemes, lebih² aku karena aku udah nyampe 3 kali sebelum dia akhirnya ngecret dinonokku.
” Mas kuat banget deh ngentot nya, mana lama lagi. Nikmat banget Ngewe ama mas. Kapan mas Ngewein Ertha lagi”, kataku.
“Aah Ertha nyampe lagi”, aku berteriak keenakan. Berbarengan dengan itu terasa sekali semburan pejunya yang kuat di Memek legit ku.
Diapun ngecret dan ambruk diatas badanku. Kami sama² terkulai lemes, lebih² aku karena aku udah nyampe 3 kali sebelum dia akhirnya ngecret dinonokku.
” Mas kuat banget deh ngentot nya, mana lama lagi. Nikmat banget Ngewe ama mas. Kapan mas Ngewein Ertha lagi”, kataku.
Dia tersenyum mendengar sanjunganku.
“Kalo ada kesempatan ya aku sih mau aja Ngewein
kamu. Memek kamu yang paling nikmat dari semua cewek yang pernah aku ewe”,
jawabnya memuji.
Kita pindah kedalem kamar. Aku terkapar telanjang
karena nikmat dan tak lama lagi tertidur. Paginya aku terbangun karena mas
Johan memelukku. Kayanya sarapan pagi bakalan ngerasain kontolnya lagi keluar
masuk Memek legit ku.
“Tha, aku pengen
ngerasain empotan Memek kamu lagi ya, boleh kan”, katanya.
Dia lalu berbaring telentang di ranjang, lalu aku mulai jongkok di atasnya dan menciumi nya, tangannya mengusap-usap punggungku. Bibirnya kukulum,
“Hmmmhh… hmmhhh…” dia mendesah-desah. Setelah puas melumat bibir dan lidahnya, aku mulai bergerak ke bawah, menciumi dagunya, lalu lehernya. Kuciumi dadanya.
“Hmmmhhh… aduh Tha enak ..” rintihnya.
Dia lalu berbaring telentang di ranjang, lalu aku mulai jongkok di atasnya dan menciumi nya, tangannya mengusap-usap punggungku. Bibirnya kukulum,
“Hmmmhh… hmmhhh…” dia mendesah-desah. Setelah puas melumat bibir dan lidahnya, aku mulai bergerak ke bawah, menciumi dagunya, lalu lehernya. Kuciumi dadanya.
“Hmmmhhh… aduh Tha enak ..” rintihnya.
Dia terus mendesah sementara aku mulai menciumi
perutnya, lalu pusarnya, sesekali dia berteriak kecil kegelian. Akhirnya,
kontolnya yang sudah ngaceng berat kupegang dan kukocok²
“Ahhhhh… Hhhh….Hmmhmh…
Ohhh …” dia cuman bisa mendesah doang. Kontolnya langsung kukenyot-kenyot,
sementara dia meremas-remas rambutku saking enaknya
“Ehmm… Ehmm…” Mungkin sekitar 5 menitan aku ngemut kontolnya, kemudian aku bilang
“sekarang giliran mas yach?” Dia cuma tersenyum,
lalu bangkit sedangkan aku sekarang yang ganti tiduran. Dia mulai nyiumin bibirku, kemudian leherku sementara tangannya meraba-raba toketku dan diremasnya.
“Hmhmhhm… Hmhmhmh…” ganti aku yang mendesah keenakan.
“Ehmm… Ehmm…” Mungkin sekitar 5 menitan aku ngemut kontolnya, kemudian aku bilang
“sekarang giliran mas yach?” Dia cuma tersenyum,
lalu bangkit sedangkan aku sekarang yang ganti tiduran. Dia mulai nyiumin bibirku, kemudian leherku sementara tangannya meraba-raba toketku dan diremasnya.
“Hmhmhhm… Hmhmhmh…” ganti aku yang mendesah keenakan.
Apalagi ketika dia menjilati pentilku yang tebal
dan berwarna coklat tua. Setelah puas melumat pentilku bergantian, dia mulai
menjilati perutku. Dia langsung menciumi Memek legit ku dengan penuh napsu,
otomatis pahaku mengangkang supaya dia bisa mudah menjilati Memek dan Memek ku.
“Ahh.. Ahhhh…” aku
mengerang dan mendesah keras keenakan. Sesekali kudengar
“slurrp… slurrp…” dia menyedot Memek legit ku yang sudah mulai basah itu.
“Ahhhh… Enak …”, desahan ku semakin keras saja karena merasa nikmat
“slurrp… slurrp…” dia menyedot Memek legit ku yang sudah mulai basah itu.
“Ahhhh… Enak …”, desahan ku semakin keras saja karena merasa nikmat
Seakan tidak peduli
kalau terdengar orang di luar. Napsuku sudah sampe ubun², dia kutarik untuk
segera menancapkan Kontol besarnya di Memek legit ku yang sudah gatel sekali
rasanya, pengen digaruk pake Kontol. Pelan-pelan dia memasukkan kontolnya ke
dalam Memek legit ku. dengan satu enjotan keras dia
menancapkan seluruh kontolnya dalam Memek ku.
“Uh… uhhh….aahh…nikmat banget”
desahku ketika dia mulai asyik
menggesek-gesekkan kontolnya dalam Memek ku. Aku menggoyang pinggulku seirama
dengan keluar masuknya kontolnya di Memek ku. Dia mempercepat gerakannya. Gak
lama dienjot aku sudah merasa mau nyampe.
“Ah…Ertha sepertinya
mau… ahhh…” dia malah mempergencar enjotan kontolnya diMemek ku
“Bareng nyampenya ya Tha, aku juga dah mau ngecret”, katanya terengah. Enjotan kontolnya makin cepat saja, sampe akhirnya
“Ertha nyampe aah”, badanku mengejang karena nikmatnya, terasa Memek legit ku berdenyut² meremas kontolnya sehingga diapun menyodokkan kontolnya dengan keras
“Tha, aku ngecret aah” terasa semburan pejunya yang deres diMemek legit ku. Dia terkapar lemes diatas badanku, demikian pula aku.
“Bareng nyampenya ya Tha, aku juga dah mau ngecret”, katanya terengah. Enjotan kontolnya makin cepat saja, sampe akhirnya
“Ertha nyampe aah”, badanku mengejang karena nikmatnya, terasa Memek legit ku berdenyut² meremas kontolnya sehingga diapun menyodokkan kontolnya dengan keras
“Tha, aku ngecret aah” terasa semburan pejunya yang deres diMemek legit ku. Dia terkapar lemes diatas badanku, demikian pula aku.
0 komentar :
Posting Komentar